Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2016, Pemodal Singapura Kuasai Batam

Badan Pengusahaan Batam menyatakan Singapura pada semester I/2016 menjadi negara dengan nilai investasi terbesar dibandingkan sejumlah negara lainnya.
Salah satu sudut Batam, Kepulauan Riau/Ilustrasi-Antara
Salah satu sudut Batam, Kepulauan Riau/Ilustrasi-Antara

Bisnis.com, BATAM - Badan Pengusahaan Batam menyatakan Singapura pada semester I/2016 menjadi negara dengan nilai investasi terbesar dibandingkan sejumlah negara lainnya.

"Berdasarkan data, nilai investasi Singapura mencapai 37% dari total investasi semester pertama sebesar US$466,9 juta," kata Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono di Batam, Sabtu (20/8/2016).

Selama ini, perusahaan-perusahaan asal Singapura sudah menjadi investor dengan investasi terbesar pada berbagai bidang di Batam.

"Sejauh ini kami sudah beberapa kali melakukan temu bisnis dengan sejumlah negara Asia baik di dalam dan luar negeri. Harapannya negara-negara tersebut terus menjadikan Batam pilihan utama investasi," kata Purnomo.

Di samping Singapura, persentase investasi Malaysia pada semester I/2016 sebesar 24%, gabungan sejumlah negara 24%, Amerika Serikat 6% dan Jerman 9%.

Pada beberapa tahun terakhir BP Batam lebih memfokuskan promosi ke negara Kawasan Asia yang dinilai kondisi ekonominya lebih stabil dibandingkan Eropa dan Amerika yang masih terdampak krisis global.

Sektor yang diminati pada semester I/2016 adalah perdagangan dan reparasi mencapai 27%, jasa lainnya yang mencapai 23%, industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik yang juga mencapai 23%.

Dua kelompok lain yang pada semester I/2016 menghasilkan investasi baru adalah industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 15%. Selain itu industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi yang mencapai 12% dari total investasi masuk.

Purnomo mengatakan, realisasi investasi baru tersebut menunjukkan bahwa berbagai isu seperti terorisme tidak mempengaruhi minat investor untuk menanamkan modalnya di Batam.

"Sejauh ini tidak ada pengaruh pada investor sehingga investasi terus masuk dan jauh lebih tinggi dibandingkan periode sama pada 2015," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper