Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Kredit Perbankan, OJK Tunggu Sampai September

Otoritas Jasa Perbankan masih menunggu kinerja industri perbankan hingga September 2016 atau akhir kuartal III sebelum memastikan perubahan target pertumbuhan kredit perbankan.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Perbankan masih menunggu kinerja industri perbankan hingga September 2016 atau akhir kuartal III sebelum memastikan perubahan target pertumbuhan kredit perbankan.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad mengatakan target pertumbuhan kredit perbankan sebesar 11%-12% tersebut memperhitungkan rencana bisnis bank.

Dari rencana bisnis bank (RBB) lanjutnya, industri perbankan menargetkan tumbuh secara rata-rata sebesar 11%.

Muliaman mengungkapkan pertumbuhan ini secara rutin dipantau oleh OJK terkait apakah industri perbankan mampu memenuhi rencana tersebut.

"Kita akan tunggu nanti September, karena September itu kan sisanya tinggal satu triwulan lagi, nanti kita lihat," katanya di Kompleks Istana Negara, Rabu (24/8/2016).

Menurutnya, berdasarkan kinerja industri perbankan usai kuartal III tersebut, barulah pihaknya akan menentukan apakah diperlukan perubahan terhadap target pertumbuhan kredit perbankan.

Kendati, lanjutnya, sepanjang semester I/2016, pertumbuhan kredit perbankan masih single digit dan saat ini masih berada di posisi sekitar 8%. Hanya saja, sejumlah bank besar sudah tumbuh di atas 11% dan 12%.

Di sisi lain, berkaitan dengan likuditas perbankan, dia mengungkapkan jika saat ini likuiditas industri perbankan semakin membaik yang terlihat dari banyaknya arus dana masuk dan juga menguatnya rupiah.

"Saya pikir, hari-hari ini kondisi umum likuiditas membaik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper