Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: UMKM Bisa Bantu Bangkitkan Ekonomi Kala Krisis

Bank Indonesia menilai kerajinan tradisional dan karya kreatif usaha mikro, kecil, dan menengah memiliki potensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan Kepala Badan Ekonomi Kreati f Triawan Munaf saat konferensi pers mengenai pameran UMKM binaan BI
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan Kepala Badan Ekonomi Kreati f Triawan Munaf saat konferensi pers mengenai pameran UMKM binaan BI

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menilai kerajinan tradisional dan karya kreatif usaha mikro, kecil, dan menengah memiliki potensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Gubernur Bank Indonesia Agus D.W Martowardojo mengatakan UMKM dapat diandalkan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi terlebuh ketika saat ini situasi ekonomi global masih lemah. Menurutnya, pada saat krisis ekonomi 1997/1998, pertumbuhan ekonomi dapat terselamatkan karena peran UMKM.

Berkembangnya UMKM dapat meningkatkan ketahanan ekonomi rumah tangga, sekaligus menciptakan lapangan kerja di Indonesia.

"UMKM ketika krisis 1997/1998 bisa diselamatkan dengan pertumbuhan di UMKM, kami harapkan sekarang dapat tumbuh berkembang," katanya dalam Pameran UMKM Binaan Bank Indonesia bertajuk Karya Kreatif Indonesia di Jakarta, Jumat (26/8/2016).

Menurut bank sentral, sektor UMKM menyumbang 60,3% terhadap produk domestik bruto dan 97% tenaga kerja. BI juga melakukan penelitian dan pengembangan UMKM untuk meningkatkan kapabilitasnya dalam mengakses kredit atau pembiayaan, pengembangan komoditas dalam bentuk klaster untuk pengendalian inflasi, termasuk pengembangan potensi lokal serta melestarikan citra budaya daerah.

Pada pameran yang berlangsung pada 26 Agustus 2016-27 Agustus 2016 di Balai Kartini, Jakarta, itu menampilkan karya lerajinan tradisional sepertitenun, ikat dan kain batik serta kerajinan tradisional dari seluruh Indonesia.

"Dari sisi ekspor, kami yakin ekonomi kreatif bisa berkontribusi sampai 7%, ini tidak usah menunggu infrastruktur dab transfer teknologi, ini tinggal dikembangkan saja," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Veronika Yasinta
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper