Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom: Ekonomi Indonesia Stabil, Penentuan Suku Bunga AS Tak Terlalu Beri Pengaruh

Jelang Pidato Gubernur The Fed Janet Yellen di Jackson Hole Symposium, pasar masih meyakini bank sentral Amerika Serikat itu belum akan menaikkan suku bunga acuannya pada September 2016.
Janet Yellen /reuters
Janet Yellen /reuters

Bisnis.com, Jakarta--Jelang Pidato Gubernur The Fed Janet Yellen di Jackson Hole Symposium, pasar masih meyakini bank sentral Amerika Serikat itu belum akan menaikkan suku bunga acuannya pada September 2016.

Ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede menuturkan pasar masih melihat The Fed belum akan menaikkan suku bunga acuan The Fed pada September 2016. Bank sentral negeri Paman Sam itu juga masih mempertimbangkan hasil pemilihan presiden AS pada November 2016 dan dampak referendum keluarnya Inggris Raya dari Uni Eropa.

Dari sisi domestik dalam negeri, Josua menilai ekonomi Indonesia masih stabil sehingga kenaikan The Fed tidak akan terlalu berpengaruh terhadap ekonomi dalam negeri.

"Mengingat konsisi fundamental membaik, defisit transaksi berjalan membaik, pertumbugan ekonomi meningkat, inflasi cukup terkendali. Fundamental ini masih cukup stabil dibandingkan tahun lalu," ucapnya, Jumat (26/8/2016).

Menurutnya, kenaikan suku bunga AS bakal menguatkan mata uang dolar AS sehingga berpengaruh terhadap kinerja ekspor dan manufaktur negara tersebut.

Pidato Yellen di Jackson Hole  dianggap para pelaku pasar sebagai kode terakhir dari The Fed, sebelum menghasilkan keputusan di rapat dewan gubernur September 2016.

Juda Agung, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, mengatakan pergerakan rupiah di pekan ini mulai dari Rp13.197 per US$1 pada 22 Agustus 2016 (JISDOR) yang melemah ke Rp13.200-an hingga Jumat (26/8), masih dalam kondisi yang wajar. Menurutnya, BI akan selelu menjaga rupiah sesuai fundamentalnya dan mengurangi volatilitas yang berlebihan.

"Rupiah melemah itu biasa menjelang RDG The Fed. Bukan hanya kita saja tapi seluruh kawasan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Veronika Yasinta
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper