Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HOLDING BUMN TAMBANG: Pemerintah Miliki Empat Alasan Utama

Bisnis.com, JAKARTA--- Pemerintah akan membentuk holding BUMN tambang yang terdiri dari 5 perusahaan milik negara dengan sejumlah latar belakang dan manfaatnya pada 2016.
Ilustrasi./.
Ilustrasi./.

Bisnis.com, JAKARTA-- Pemerintah akan membentuk holding BUMN tambang yang terdiri dari 5 perusahaan milik negara dengan sejumlah latar belakang dan manfaatnya pada 2016.

Berdasarkan data presentasi Kementerian BUMN yang belum dipresentasikan kepada Komisi VI DPR seperti dikutip pada Sabtu (27/8/2016), pemerintah memiliki 4 alasan utama membentuk holding BUMN yang bakal dipimpin oleh PT Indonesia Asahan Alumunium/Inalum (Persero) tersebut.

Alasan itu antara lain belum optimalnya pengolahan nilai tambah atas mineral, tidak meratanya sumber daya alam mineral di wilayah Indonesia, keterbatasan kemampuan pendanaan investasi terkait hilirasi dan industri pertambangan di Indonesia sebagian besar dikuasai oleh pihak asing.

Seperti diketahui, BUMN tambang di Indonesia tidak mendominasi industri pertambangan di dalam negeri. Sebagian industri tambang utama yang beroperasi di Indonesia dikuasai oleh korporasi dengan pemilik dari luar Indonesia.

Secara ukuran, BUMN tambang seperti PT Antam (Persero) Tbk., PT Timah (Persero) Tbk., PT Bukit Asam (Persero) Tbk., masih relatif kecil dibandingkan dengan perusahaan tambang lain yang beroperasi di Asia apalagi benua lain.

Oleh karena itu, pemerintah ingin membentuk holding BUMN tambang dengan sejumlah peran strategis seperti fokus dalam pengembangan produk hilir, mendorong pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alamn, memfasilitas kegiatan investasi untuk mendukung industri logam dasar dan mengelola sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat sesuai amanat UUD 1945.

Apabila holding BUMN tambang tersebut terbentuk, pemerintah mengharapkan terdapat peningkatan devisa negara dari ekspor komoditas tambang, penyerapan tenaga kerja baru seiring pertumbuhan kawasan terkait, perbaikan kualitas dan taraf hidup masyarakat di daerah pertambangan.

Selain itu, pemerintah juga mengharapkan peningkatan produktivitas dengan perkembangan industri pendukung, peningkatan kemampuan investasi hingga pendapatan terbesar kesembilan di Asia.

Pemerintah juga ingin adanya peningkatan efek leverage dari konsolidasi BUMN pertambangan, peningkatan menjadi perusahaan tambang nomor satu berdasarkan kapitalisasi pasar dan terbesar nomor empat di Asia Tenggara, menjadi perusahaan dengan peringkat kedua belas di Asia Pasifik hingga peringkat kredit yang lebih baik.

Dalam holding BUMN tambang tersebut, 3 BUMN yaitu Antam, Bukit Asam dan Timah yang ketiganya telah berstatus sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia akan berada di bawah koordinasi Inalum yang 100% sahamnya dimiliki oleh negara.

Selain 3 BUMN itu, saham pemerintah di perusahaan tambang emas raksasa di Papua, PT Freeport Indonesia dengan porsi 9,36% juga akan dialihkan pengelolaannya kepada Inalum sebagai investment holding.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper