Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI JEPANG: Juli 2016, Tingkat Pengangguran Terendah Sejak 1995

Berdasarkan data biro statistik Jepang, belanja rumah tangga negara tersebut turun 0,5% pada Juli dibanding setahun sebelumnya (y-o-y) serta naik 2,5% dibanding bulan sebelumnya (m-o-m).
Seorang pejalan kaki memotret display indeks di Jepang. Reuters/Thomas Peter
Seorang pejalan kaki memotret display indeks di Jepang. Reuters/Thomas Peter

Bisnis.com, TOKYO – Belanja rumah tangga Jepang turun untuk bulan kelima berturut-turut bersama dengan penjualan ritel. Hal ini menggarisbawahi kelesuan pada permintaan domestik.

Berdasarkan data biro statistik Jepang, belanja rumah tangga negara tersebut turun 0,5% pada Juli dibanding setahun sebelumnya (y-o-y) serta naik 2,5% dibanding bulan sebelumnya (m-o-m).

Menurut laporan Kementerian Perdagangan, penjualan ritel turun 0,2% pada Juli dibanding setahun sebelumnya atau lebih kecil dari prediksi penurunan sebesar 0,9%.

Sementara itu, tingkat pengangguran turun menjadi 3% pada Juli, level terendah sejak 1995, dengan jumlah kepegawaian wanita sebesar 28,3 juta serta tingkat partisipasi tenaga kerja wanita yang naik ke level tertinggi 66,3% pada Juli.

Seperti dilansir Bloomberg hari ini (Selasa, 30/8/2016), ekonomi Jepang sedang berjuang untuk mendapatkan momentum, pasca ekspansi produk domestik bruto (PDB) yang lebih lambat dari prediksi pada kuartal kedua.

Bahkan meski bursa kerja tetap ketat, penguatan yen sejak awal 2016 telah merugikan kinerja ekspor serta membuat lesu investasi pada bisnis. Di sisi lain, para konsumen kian cermat akan pengeluaran melihat upah yang hampir tidak meningkat.

Hal ini menekan Bank of Japan (BOJ) untuk mempertimbangkan adanya pemberian stimulus moneter tambahan dalam pertemuan kebijakannya pada 20-21 September.

“Tingkat belanja membaik sejak permulaan tahun meski tidak akan tumbuh secara dramatis. Kenaikan signifikan pada belanja rumah tangga akan membutuhkan reformasi struktural seperti mengubah peraturan pasar tenaga kerja,” ujar Koya Miyamae, Ekonom SMBC Nikko Securities Inc.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper