Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPJS Ketenagakerjaan: Replacement Ratio Income Hanya 35%-40%

Replacement ratio income diperoleh peserta pada program BPJS Ketenagakerjaan mencapai kisaran 35%-40%.
Karyawan BPJS Ketenagakerjaan tengah melayani peserta penjaminan./Bisnis.com
Karyawan BPJS Ketenagakerjaan tengah melayani peserta penjaminan./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Replacement ratio income diperoleh peserta pada program BPJS Ketenagakerjaan mencapai kisaran 35%-40%.

Replacement ratio income merupakan rasio pendapatan pekerja saat pensiun dibandingkan nilai gaji yang diterima saat masih aktif bekerja.

Isnavodiar Jatmiko, Assistant Vice President Knowledge dan Strategic Partnership BPJS Ketenagakerjaan, mengungkapkan persentase rasio tersebut merupakan hasil perhitungan pihaknya pada akumulasi iuran yang dikumpulkan peserta program selama bekerja.

Replacement ratio income kami sudah hitung di kisaran 35%-40%,” ungkapnya di sela-sela Mercer Employee Benefit Forum, Selasa (30/8/2016).

Menurut Jatmiko, nilai tersebut masih berada di bawah rasio yang dihasilkan para penyedia program dana pensiun swasta yang berada di atas kisaran 40%.

Dengan begitu, jelasnya, kondisi tersebut harusnya memberikan peluang bagi pelaku swasta untuk menawarkan manfaat yang lebih signifikan bagi program pensiunan masyarakat. “Itu bisa dilakukan dengan melakukan kerja sama program pensiun,” ungkapnya.

Aldi Rinaldi, Senior Vice President & Head of Employee Benefit Business Group, PT Astra Aviva Life, menjelaskan saat ini secara global replacement ratio income idealnya mencapai 66%.

Jadi, seorang pekerja dinilai bisa hidup layak jika pada masa pensiun tetap dapat memeroleh pendapatan sebesar 66% dari total gaji saat bekerja.

“Contohnya, bila income Rp1 juta sebelum pensiun, maka saat pensiun minimal mendapat Rp660.000 agar bisa survive,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper