Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akses Permodalan UMKM Makin Mudah, Perbankan Diminta Berhati-hati

Otoritas Jasa Keuangan Regional 5 Sumatra bagian Utara menilai saat ini akses permodalan bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Sumut semakin mudah.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, MEDAN - Otoritas Jasa Keuangan Regional 5 Sumatra bagian Utara menilai saat ini akses permodalan bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Sumut semakin mudah.

Kendati demikian, baik pelaku usaha maupun lembaga keuangan penyalur seperti perbankan harus tetap berhati-hati agar kualitas penyalurannya terjaga.

Humas OJK Regional 5 Sumbagut Saryo menyebutkan saat ini kinerja permodalan masih didominasi oleh pembiayaan pribadi dan kredit perbankan. Adapun, selain perbankan UMKM bisa mendapatkan bantuan modal melalui lembaga keuangan mikro (LKM), koperasi, dan lembaga pembiayaan.

"Untuk akses permodalan seharusnya legal sajalah. Jangan terjebak rentenir. Kan ada KUR juga [kredit usaha rakyat]," ujar Saryo, Rabu (31/8/2016).

Berdasarkan data OJK Regional 5 Sumbagut, pertumbuhan penyaluran kredit UMKM di Sumut cukup baik. Per Juni 2016, kredit mikro secara year on year tumbuh 26%, kredit usaha kecil 10%, sementara kredit usaha menengah justru melambat 1%.

Total penyaluran mencapai Rp52,27 triliun dengan rincian untuk usaha mikro Rp13,03 triliun, usaha kecil Rp17 triliun dan usaha menengah Rp22,15 triliun. Pangsa kredit UMKM per Juni 2016 28,87%.

Kendati porsi penyaluran kredit UMKM didorong terus meningkat setiap tahun, perbankan juga berhati-hati agar non performing loan (NPL) tak melonjak. Deputi Kepala Kantor Wilayah Bank Mandiri I Sumut Tito Irianto mengemukakan, sebelum memilih UMKM, pihaknya benar-benar memantau kesanggupan pembayaran.

"Kami akan lihat dulu, usahanya apakah benar-benar berjalan. Kemudian, kemampuan bayarnya bagaimana. Jangan memberikan kredit melebihi batas kesanggupan mereka. Juga memastikan pemberian kredit tidak bercampur dengan pemenuhan kebutuhan hidup. Sampai saat ini NPL kami masih terjaga baik," jelasnya.

TIto memerinci, saat ini Bank Mandiri memberikan pembinaan bagi UMKM dalam tiga kategori. Pertama kemitraan untuk UMKM potensial tapi belum memiliki bisnis matang dan belum bankable. Kedua, KUR bagi UMKM yang punya bisnis baik tapi belum bankable. Ketiga, UMKM bankable akan diberikan kredit komersial.

Adapun penyaluran kredit UMKM Bank Mandiri di Sumut sejak 2 tahun lalu telah mencapai Rp4,4 triliun. Pada tahun ini, Tito menargetkan realisasi penyaluran KUR mencapai Rp1,3 triliun atau naik dari tahun lalu Rp1 triliun. Hingga saat ini realisasinya telah mencapai Rp1,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper