Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EDUKASI DUIT: Piramida Kekayaan & Salah Paham Tentangnya

Selama ini pola pikir kita tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat adalah semacam piramida penduduk.
Goenardjoadi Goenawan. / Bisnis
Goenardjoadi Goenawan. / Bisnis

Selama ini pola pikir kita tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat adalah semacam piramida penduduk.

Dalam pola tersebut, masyarakat miskin ada di dasar piramida dan jumlahnya mayoritas. Level di atasnya adalah level kondisi sehat secara finansial. Di atasnya lagi kondisi bertumbuh, dan paling tinggi kondisi makmur.

Berdasarkan pola itu, maka ada logika di antara kita untuk naik tangga ke atas. Pasti kita berpikir bagaimana caranya untuk naik tangga? Cara yang paling sering terpikirkan adalah berkompetisi, bukan? Nah di situ kadang saya merasa sedih.

BACA JUGA: Cara Tepat Berwisata Laut di Kawasan Timur Indonesia

Menurut saya, hidup bukan berkompetisi. Ini salah kaprah. Tuhan gak bilang, "Berkompetisilah sesamamu, capailah hadiah utama mobil," bukan?

Tuhan menyapa kita setiap hari dengan, "Salam damai, rahmat pengampunan, dan berkat Tuhan untu mu."

Itu artinya kita bukan berkompetisi. Itu salah lihat. Artinya, Tuhan memberi ampunan berkat kepada Anda, maksudnya supaya manusia mengampuni perbedaan dengan orang lain, mengampuni kebersamaan, mengampuni kekurangan orang lain.

Saya lebih suka berpikir piramida terbalik. Level di bawah kita kekeringan rezeki, level di atasnya cukup berat rezeki sedikit, naik level rezeki datang jatuh netes (tentu dari atas) dan di level atas banjir rezeki.

Maka pola pikir kita adalah menjadi sumber pertolongan diantara manusia satu dengan lainnya sehingga kita bisa diangkat naik roket yang ditenagai sumber rezeki sumber rahmat pengampunan Tuhan. Naik level ke atas piramida terbalik itu caranya adalah saling mengikat relationship dengan orang terdekat.

Sikap kita setelah pindah ke level atas adalah memberi, ya di atas itu rezeki berkelimpahan maka disana sikap mereka adalah memberi.

BACA JUGA:

Sisi Lain Keindahan di Sudut Paling Selatan Australia

Berjualan di Lazada Kini Gratis

"Pak kita kapan diberi kalo harus terus memberi kepada orang lain?"

Ya memang begitu. Itu tiket untuk naik level rezeki datang dengan cara memproduksi power menembus barrier memproduksi kekuasaan adalah relationship, ikatan berkah berbasis pengorbanan berbasis pertolongan satu sama lainnya. Itu adalah memberi, Bro.

Penulis
Goenardjoadi Goenawan
Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen, termasuk "Rahasia Kaya, Jangan Cintai Uang", "Hidup Merupakan Pembesaran Berkah" yang baru terbit. Email: goenardjoadi @ gmail.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper