Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KTT G20: Berikut 20 Rekomendasi dari KADIN

Sebanyak 900 pelaku usaha yang berasal dari 500 perusahaan terkemuka dunia merekomendasikan sejumlah hal dalam Pertemuan B20 Summit di Tiongkok, yang merupakan bagian penting dari KTT G20.
Logo Kadin Indonesia/Antara
Logo Kadin Indonesia/Antara

Bisnis.com, JAKARTA— Sebanyak 900 pelaku usaha yang berasal dari 500 perusahaan terkemuka dunia merekomendasikan sejumlah hal dalam Pertemuan B20 Summit di Tiongkok, yang merupakan bagian penting dari KTT G20.

Dalam keterangan resmi Kamar Dagang Industri Indonesia (Kadin) yang dipublikasikan, Senin (5/9/2016), Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani mengatakan perekonomian global saat ini tengah menghadapi transformasi penting.

Untuk menghadapi tantangan global, perusahaan-perusahaan memerlukan sinergi yang kuat untuk bisa bertahan dan tumbuh secara berkelanjutan. Adapun, dalam pertemuan B20 Summit, sebanyak 900 pelaku usaha yang terdiri dari 500 perusahaan berkumpul untuk bersinergi dan mencari jalan membangun ekonomi, salah satunya dengan memberikan rekomendasi.

Shinta memaparkan, dalam pertemuan yang berlangsung pada 3 September-4 September 2016 di Tiongkok itu dihasilkan empat poin utama yang dijabarkan melalui 20 rekomendasi.

Poin pertama adalah membuat langkah terobosan untuk pertumbuhan ekonomi global, yang dilakukan dengan cara mendorong kewirausahaan dan inovasi, mengembangkan infrastruktur secara transparan, meningkatkan peran bank-bank pembangunan multilateral dalam pembiayaan infrastruktur, memfasilitasi pasar untuk pembiayaan hijau dan investasi, dan mempromosikan inklusi keuangan melalui teknologi digital.

Poin kedua, mengembangkan ekonomi global dan tata kelola yang efisien dan efektif. Hal tersebut dilakukan dengan mengoptimalisasi peraturan keuangan global untuk mendorong pertumbuhan, memfasilitasi akses UKM terhadap pembiayaan, mengadopsi kebijakan pajak yang konsisten dan selaras, memperkuat kerjasama antar pemerintah melawan korupsi, dan mempromosikan kondisi bisnis yang lebih transparan untuk mendorong kompetisi.

Ketiga, mendorong investasi dan perdagangan internasional yang kuat. Sejumlah rekomendasi yang diusulkan adalah memperkuat sistem perdagangan multilateral dan mengurangi usaha-usaha yang bersifat proteksionis, eratifikasi dan mengimplementasi Perjanjian Fasilitasi Perdagagangan (TFA) pada akhir 2016, mendukung e-commerce melalui Electronic World Trade Platform (eWTP), endukung usaha untuk memfasilitasi partisipasi UKM dalam rantai nilai global, dan meningkatkan kebijakan kondisi investasi global.

Adapun, poin keempat adalah mempromosikan pembangunan yang inklusif dan saling berhubungan. Rekomendasi yang diberikan adalah menghapus hambatan struktural yang menurunkan rasio partisipasi masyarakat muda dan wanita dalam angkatan kerja, mengembangkan program untuk mengurangi ketidaksesuaian antara keahlian yang dibutuhkan dan yang tersedia, dan meningkatkan kondisi regulasi yang mendorong pertumbuhan UKM.

Kemudian, dengan cara mempromosikan pendekatan yang inovatif untuk infrastruktur masa depan  dan membangun konektivitas infrastruktur bagi semua sektor.

“Melalui rekomendasi yang diberikan, B20 percaya bahwa G20 akan membentuk sebuah kondisi yang membantu komunitas bisnis internasional dalam perdagangan dan investasi, mengembangkan model bisnis yang baru, dan membuat lapangan pekerjaan baru,” paparnya.

Menruutnya, hal ini sangat penting untuk mencapai tujuan G20 yaitu membangun ekonomi dunia yang innovative, invigorated, interconnected, and inclusive serta memastikan pertumbuhan yang seimbang dan berkelanjutan.

Sebagai catatan bahwa pada pertemuan KTT tahun lalu,  G20 menekankan ambisinya untuk meningkatkan GDP G20 sebesar 2% secara kolektif pada 2018, sebagaimana disetujui pada KTT Brisbane 2014. Rencana aksi antara lain terkait dengan strategi pertumbuhan yang sudah disesuaikan dan jadwal implementasi. Untuk itu B20 setuju untuk terus mendorong G20 untuk mengambil tindakan yang kuat dan konsisten dengan seluruh rencana dan komitmen tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper