Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi: Masih Ada Rp224 Triliun APBD Mengendap di Bank

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut ada dana Rp224 triliun yang merupakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masih mengendap di bank.
Presiden Jokowi/Bisnis-Rahman
Presiden Jokowi/Bisnis-Rahman

Bisnis.com, PANDEGLANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut ada dana Rp224 triliun yang merupakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masih mengendap di bank.

"Mau tahu enggak, ada Rp224 triliun uang APBD mengendap di bank," kata Presiden Jokowi ketika melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu (11/9/2016).

Dia mengatakan dana itu seharusnya dikeluarkan agar bisa digunakan untuk mendorong perekonomian daerah.

Oleh karena itu, ketika kemudian Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunda penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU) tahun ini sebesar Rp19,4 triliun, Presiden menilai hal itu bukan merupakan persoalan yang menghambat.

"Jadi sebetulnya dari angka Rp224 triliun kalau hanya direm Rp19 triliun, uangnya di bank masih banyak," katanya.

Penghematan anggaran DAU sebesar Rp19,4 triliun yang merupakan jatah dari 169 pemerintah daerah itu adalah dalam rangka mendorong uang yang ada di daerah itu bisa dikeluarkan.

"Agar ekonomi bisa bergerak, proyek-proyek, program-program yang ada di daerah juga harus segera direalisasikan, sehingga serapan anggaran bisa banyak," katanya.

Sebelumnya Kementerian Keuangan menunda penyaluran DAU tahun ini sebesar Rp19,4 triliun, yang merupakan jatah dari 169 pemerintah daerah. Kebijakan ini dalam rangka penyesuaian porsi belanja negara pada paruh kedua tahun ini.

Keputusan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 125/PMK.07/2016 Tentang Penundaan Penyaluran Sebagian Dana Alokasi umum Tahun Anggaran 2016, yang ditandatangani oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada 16 Agustus 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper