Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR: Iklim Berusaha di Indonesia Harus Dibenahi, Peran Polri Kian Penting

Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto mengingatkan Polri untuk terus mendukung program Presiden Jokowi dalam meningkatkan peringkat kemudahan berusaha (ease of doing business) dengan bekerja secara profesional.

Bisnis.com, JAKARTA--Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto mengingatkan Polri untuk terus mendukung program Presiden Jokowi dalam meningkatkan peringkat kemudahan berusaha (ease of doing business) dengan bekerja secara profesional.

Pernyataan itu disampaikan Darmadi setelah sebelumnya calon Kapolri Tito Karnavian dalam fit and proper test di Komisi III DPR berjanji akan ikut membenahi iklim berusha dan berinvestasi di Indonesia.

Menurutnya, selain harus profesional, Polri tidak boleh membuat perkara perdata menjadi pidana sehingga membuat investor asing takut masuk ke Indonesia.

Darmadi mencontohkan kasus dugaan penipuan Harun Abidin (debitur) yang alih-alih membayar utang pinjaman kepada investor Cedrus Investment Lt, malah mengadukan Cedrus kepada Bareskrim Mabes Polri.

"Kita prihatin dengan kondisi itu. Penyidik seharusnya  mendorong para pihak melaksanakan perjanjian," katanya, Selasa (13/9/2016).

Bahkan, situasi ini dimanfaatkan blogger di luar negeri untuk menyebarkan berita bohong, dengan menyebutkan pimpinan menjadi tersangka. Ini tidak benar, sebab pihak pimpinan Cedrus hanya sebagai saksi dan bahkan belum pernah diperiksa. Kini Cedrus menggugat Harun di Pengadilan Cayman Islands.

Karena pihak Cedrus memang belum pernah diperiksa, Darmadi Durianto berharap agar setelah dimintai keterangan, Polri segera bertindak benar dan jujur.  Reputasi Indonesia sebagai negara tujuan investasi harus dibina, dan ini memerlukan upaya keras semua pihak. 

 “Pemerintah pun terpaksa memberlakukan tax amnesty, Supaya uang masuk. Maka Polri jangan justru menghalau investor asing dari Indonesia. Kalau penegak hukum gak kredible bisa berpengaruh terhadap iklim investasi,” katanya.

 Sebelumnya, dalam pidato kenegaraan pada 16 Agustus 2016 di DPR/MPR, Presiden Jokowi juga bicara terkait kemudahan berinvestasi.  Kemudian dalam acara Ikatan Senior Hipmi (ISHI), Jokowi menyebut betapa peringkat kemudahan berinvestasi Indonesia masih di peringkat 109. Presiden Jokowi menargetkan peringkat itu naik ke posisi 40 pada tahun depan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper