Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dongkrak Investasi, Pemprov Aceh Pangkas Hambatan

Badan Investasi dan Promosi (Bainprom) Aceh terus aktif meminimalisasi hambatan yang dialami oleh para investor.
Masjid Baiturrahman di Kota Banda Aceh/Islamic-center.or.id
Masjid Baiturrahman di Kota Banda Aceh/Islamic-center.or.id

Bisnis.com, MEDAN - Badan Investasi dan Promosi (Bainprom) Aceh terus aktif meminimalisasi hambatan yang dialami oleh para investor.

Salah satunya dengan memfasilitasi dan pembentukan satuan tugas khusus untuk penyelesaian berbagai masalah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan realisasi investasi di provinsi tersebut.

Kepala Bainprom Aceh Iskandar Zulkarnaen menyebutkan baru-baru ini pihaknya memfasilitasi hambatan yang dialami PT Rencong Pulp and Paper Industry. Perusahaan mengaku terhambat akibat belum terbitnya norma, standar, dan prosedur pengelolaan hutan di Aceh.

"Perwakilan perusahaan menyampaikan saat ini SIPUHH [Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan Kayu, Hasil Tanaman pada Hutan Produksi] mereka dibekukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutahan, sehingga mereka belum bisa operasi. Ini seharusnya diatur oleh qanun [perda] bukan pergub," papar Iskandar dalam siaran pers, Jumat (16/9/2016).

Lebih lanjut, dia menjelaskan segera mendorong Pemprov Aceh untuk mempercepat rancangan qanun tentang kehutanan.

"Saat ini sudah dalam tahap pembahasan dengan DPR Aceh. Kami berharap qanun yang berisi NSPK [norma, standar, prosedur dan kriteria] tentang tata cara permohonan pemberian izin segera terbit. Pemprov juga bisa berkoordinasi dengan Kementerian LHK untuk menindaklanjuti ini," tambahnya.

Sebelumnya, Bainprom Aceh juga memfasilitasi permasalahan yang dialami PT Aceh Lampulo Jaya Bahari (ALJB) untuk pembangunan industri pengolahan dan pengawetan ikan, serta PT Delima Makmur untuk perkebunan kelapa sawit.

"Kami yakin dengan komitmen untuk membantu menyelesaikan persoalan investor akan mampu meningkatkan jumlah investasi dan pertumbuhan ekonomi yang akan datang."

Iskandar memerinci, sepanjang semester I/2016, realisasi investasi di Aceh mencapai Rp1,65 triliun terdiri dari Rp1,56 triliun penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) Rp87,26 miliar. Total realisasi investasi ini mampu menyerap tenaga kerja lokal dan asing 22.923 orang.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Aceh Ahmad Farid dalam Kajian Ekonomi Regional Agustus 2016, mengemukakan realisasi investasi merupakan salah satu tolak ukur peningkatan daya saing provinsi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper