Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pefindo Turunkan Peringkat Antam (ANTM)

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat perusahaan tambang milik negara, PT Antam (Persero) Tbk., dan obligasi yang diterbitkan pada 2011 menjadi idBBB+ dari peringkat sebelumnya, idA-.
Gedung Antam
Gedung Antam

Bisnis.com, JAKARTA--- PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat perusahaan tambang milik negara, PT Antam (Persero) Tbk., dan obligasi yang diterbitkan pada 2011 menjadi idBBB+ dari peringkat sebelumnya, idA-.

Penurunan peringkat itu terutama didorong oleh harga nikel yang rendah daripada yang diperkirakan di tengah penurunan biaya produksi sehingga menekan keuntungan yang sudah melemah karena larangan ekspor bijih mineral mentah di tengah tingginya utang untuk mendanai konstruksi pabrik hilirisasi.

Kondisi ini mengakibatkan kredit metrik perusahaan tidak lagi berada di kategori peringkat A. Perkiraan (outlook) untuk peringkat perusahaan juga direvisi menjadi stabil dari negatif karena penurunan peringkat telah memperhitungkan rasio net gearing Antam per 30 Juni 2016.

Perubahan outlook itu ditetapkan setelah perusahaan mendapatkan dana dari aksi right issue dan peningkatan nilai tanah karena revaluasi aset. Selain itu, ekspetasi Pefindo bahwa Antam mampu meningkatkan keuntungannya pada kuartal berikutnya, kendati tidak pada level sebelum ekspor bijih nikel dilarang.

Profitabilitas itu juga dianggap dapat ditingkatkan karena adanya biaya tunai lebih rendah dari segmen nikel setelah penyelesaian proyek perluasan feronikel Pomalaa (P3FP) dan mengurangi tekanan pada arus kas perusahaan yang berasal dari penjualan nikel ke pasar domestik.

“Kami juga mengantisipasi kemungkinan Antam mampu mengekspor bijih nikel kadar rendah yang tidak bisa diproses oleh smelter dalam negeri menyusul adanya rencana pemerintah melonggarkan larangan ekspor bijih mineral yang belum diproses,” papar keterangan tertulis Pefindo seperti dikutip pada Minggu (18/9/2016).

Kalau diterapkan, tulis Pefindo, hal itu akan meningkatkan arus kas dan keuntungan Antam mengingat fakta bahwa pasar ekspor menyediakan marjin yang lebih tinggi daripada yang dijual di pasar dalam negeri.

Sementara itu, penerbit obligasi dengan peringkat idBBB dianggap memiliki kemampuan yang memadai untuk memenuhi komitmen finansial dalam jangka panjang dibandingkan dengan obligor Indonesia lainnya.

Bagaimanapun, kondisi ekonomi yang buruk atau perubahan situasi mungkin mengarah ke suatu pelemahan kapasitas dari obligor untuk memenuhi komitmen finansial. Tanda tambah (+) di peringkat mengindikasikan bahwa peringkat relatif kuat.

Peringkat tersebut merefleksikan jumlah sumber daya dan cadangan yang sangat besar dari proyek utamanya, operasi pertambangan yang terintegrasi secara vertikal dan produk pertambangan yang beragam.

Peringkat itu, bagaimanapun, dibatasi oleh leverage keuangan yang agresif, arus kas yang lemah dan eksposurnya terhadap harga komoditas yang berfluktuasi.

Pefindo menyatakan dapat meningkatkan peringkat Antam jika perseroan bisa secara signifikan meningkatkan proteksi arus kasnya dan struktur modal secara berkelanjutan, didukung oleh langkah-langkah efisiensi berkelanjutan dan arus kas lebih tinggi yang dihasilkan dari penjualan bijih nikel serta adanya perbaikan signifikan dari harga nikel.

Di sisi lain, Pefindo dapat menurunkan peringkat apabila profil keuangan perusahaan, baik dari struktur modal dan proteksi arus kas, memburuk karena dampak dari harga komoditas (khususnya nikel) yang lebih rendah daripada yang diperkirakan, peningkatan harga minyak, yang mungkin menggerus posisi biaya tunai.

Selain itu, peringkat dapat diturunkan apabila perusahaan gagal memenuhi target volume penjualan produknya. Peringkat juga bisa di bawah tekanan apabila utang Antam lebih tinggi daripada yang diperkirakan dan gagal menyelesaikan proyek ekspansi seperti yang dijadwalkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper