Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI AS: Pembangunan Rumah Baru Turun Melebihi Perkiraan

Data Departemen Perdagangan menunjukkan pembangunan rumah baru menurun 5,8% ke 1,14 juta dalam tingkat tahunan dari revisi 1,21 juta laju bulan sebelumnya itu.
Ilustrasi perumahan
Ilustrasi perumahan

Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan rumah baru di AS turun lebih dari yang diproyeksikan pada Agustus menyusul penurunan pembangunan di wilayah Selatan mengimbangi kenaikan di seluruh negeri.

Data Departemen Perdagangan menunjukkan pembangunan rumah baru menurun 5,8% ke 1,14 juta dalam tingkat tahunan dari revisi 1,21 juta laju bulan sebelumnya itu.

Angka ini lebih rendah dari estimasi median ekonom yang disurvei Bloomberg yang memperkirakan penurunan ke 1,19 juta. Perizinan pembangunan, yang menandakan tingkat rencana pembangunan, merosot secara tak terduga menyusul turunnya pengajuan dari proyek-proyek apartemen.

"Sepertinya perumahan mengambil sedikit nafas dalam jangka pendek," kata Jacob Oubina, ekonom senior RBC Capital Markets LLC seperti dikutip Bloomber.

"Saya tidak berpikir ini sesuatu yang mengkhawatirkan, tapi saya piker data perumahan ini tidak akan berkontribusi besar padapertumbuhan pada semester kedua tahun ini,” lanjutnya.

Penurunan pembangunan di wilayah Selatan mencapai 14,8% ke 543.000 per tahun, yang terbesar sejak Oktober. Sedangkan tiga daerah lain menunjukkan penguatan.

Pembangunan rumah keluarga tunggal di Selatan dapat pulih dalam beberapa bulan mendatang, menyusul pengajuan pembangunan tempat tinggal jenis ini meningkat 3,6% ke 404,000 dalam tingkat tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper