Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Korporasi dan Konsumen Topang Kinerja Bank Mandiri

Kredit korporasi dan konsumer akan menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit PT Bank Mandiri Tbk. hingga akhir tahun ini.
Bank Mandiri/Jibiphoto
Bank Mandiri/Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA--Kredit korporasi dan konsumer akan menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit PT Bank Mandiri Tbk. hingga akhir tahun ini.

Analis Buana Capital Suria Dharma menuturkan hingga Juli 2016, kredit emiten bersandi saham BMRI telah tumbuh 10,4% secara year on year dari posisi Rp489,8 triliun menjadi Rp540,8 triliun. Kendati demikian, pertumbuhan pada Juli 2016 tercatat lebih rendah dari target sasaran yakni 12%--14%.

"Kami memprakirakan pertumbuhan kredit Bank Mandiri akan 10,7% hingga akhir tahun," tulisnya dalam riset, Kamis (22/9/2016).

Hingga Juni 2016, nilai penyaluran kredit korporasi Bank Mandiri mencapai Rp205 triliun tumbuh 13,51% year on year dan kredit konsumer mencapai Rp76,1 triliun tumbuh 12,41% secara tahunan.

Sebelumnya, Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan perseroan merevisi target pertumbuhan kredit menjadi 10% hingga akhir tahun dari sebelumnya sebesar 13%—14%. “Kami mengorbankan pertumbuhan, fokus ke penyelesaian yang bermasalah,” kata Rohan.

Hingga Semester I/2016, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit sebesar Rp610,9 triliun secara konsolidasi, naik 10,51% secara tahunan dari Rp552,8 triliun. Sementara secara bank only, penyaluran kredit perseroan tercatat sebesar Rp546,95 triliun, naik 10,32% secara tahunan dari Rp495,77 triliun.

Dari total kredit bank only perseroan, sebesar 86,1% diantaranya merupakan kredit produktif,  termasuk pembiayaan ke sektor infrastruktur serta usaha mikro kecil dan menengah. Adapun pertumbuhan kredit perseroan tertinggi pada segmen mikro yang secara tahunan tumbuh mencapai 15,9% dari Rp39,7 triliun pada kuartal II/2015 menjadi Rp46 triliun pada Juni 2016.

Sementara itu, Buana Capital memproyeksikan harga saham BMRI hingga akhir tahun akan mencapai Rp11.300 per saham, dari target sebelumnya Rp9.800 per saham. Pada penutupan perdagangan Kamis (22/9/2016), berada di level Rp11.650 per saham, naik 275 poin atau 2,42% dari perdagangan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper