Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DISKUSI BISNIS INDONESIA & BI SULUT: Olly Serius Dengar Masukan Pelaku Pariwisata

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menerima beragam masukan stakeholder pariwisata untuk bangun sektor ini lebih baik dan berkelanjutan
Dekan Pariwisata Universitas De La Salle Jelly Walasendouw (kiri), Gubernur Sulut Olly Dondokambey (kedua dari kiri), Kepala Bank Indonesia Sulawesi Utara Peter Jacobs (kedua kanan), Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Arif budisusilo (kanan)./.Bisnis
Dekan Pariwisata Universitas De La Salle Jelly Walasendouw (kiri), Gubernur Sulut Olly Dondokambey (kedua dari kiri), Kepala Bank Indonesia Sulawesi Utara Peter Jacobs (kedua kanan), Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Arif budisusilo (kanan)./.Bisnis

Bisnis.com, MANADO— Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menerima beragam masukan stakeholder pariwisata untuk bangun sektor ini lebih baik dan berkelanjutan.

Dalam Forum Group Discussion (FGD) yang digelar Bisnis Indonesia yang bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, bertajuk “Menuju Pariwisata Berkelanjutan Sulawesi Utara”, Gubernur Olly tidak sekadar membacakan sambutan tetapi juga mengikuti jalannya diskusi hingga akhir.

Olly mengatakan masukan dari pelaku usaha, pemerhati, hingga akademisi yang menyoroti pariwisata diresapi dengan serius. Menurutnya, pengembangan pariwisata kedepannya memerlukan dukungan semua pihak.

“Sekarang turis sudah datang, banyak yang terlihat belum siap. Maka dari itu, saya membuka diri dan peluang seluasnya untuk investor yang mau masuk,” tutur Olly dalam diskusi yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi Harian Bisnis Indonesia Arif Budisusilo, Rabu (28/9/2016).

Dalam diskusi tersebut, Olly mengkritisi soal tidak adanya badan yang fokus untuk mengelola agen agen perjalanan di Sulawesi Utara.

“Turis datang, perlu dibawa ke banyak destinasi yang tersebar di Sulut. Itu yang kami pikirkan kedepannya,” tambahnya.

Heny Pratiknjo, Staff Pengajar Universitas Sam Ratulangi sekaligus Pengurus Manado Tourism Board (MTB), mengatakan pengembangan pariwisata juga harus melihat aspek masyarakatnya. Dia mengkritisi soal pengawasan terkait hiburan malam yang dianggap tidak tertata dengan baik.

“Kita harus lihat bahwa prevalensi HIV AIDS di Sulut meningkat, dan titik penyebaran berada di banyak tempat. Pemerintah daerah harus fokus ke situ,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Asita Sulut Freddy Walandow mengharapkan pengelolaan Taman Laut Bunaken lebih serius, baik terkait pengawasan pengunjung, menjaga kebersihan maupun peningkatan infrastruktur pendukung.

“Cukup sering 300 orang langsung turun di Bunaken, sementara pemandunya terbatas. Sudah begitu banyak juga yang datang dengan membawa pulang karang,” ungkapnya.

Terkait dampak ekonomi yang akan menggeliat di Sulut, diakui Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Peter Jacobs akan terasa. Sayangnya, potensi risiko pengembangan pariwisata juga tetap ada.

Menurutnya, untuk memastikan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, pemangku kebijakan serta pemangku kepentingan sektor ini harus memiliki langkah bersama.

“Risiko beralihnya mata pekerjaan pertanian ke pelayanan terbuka. Selain itu, potensi meningkatnya penimpangan sosial juga tidak dapat terelakkan,” tutur Peter.

Dia menambahkan sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga agar Sulawesi Utara juga.

Dalam diskusi yang berlangsung hangat ini, turut dihadiri oleh Ketua PHRI Sulut Johnny Lieke, Kepala Badan Pusat Statistik Mohammad Edy Mahmud, Kepala Kantor Wilayah PLN Suluttenggo Baringin Nababan, GM Garuda Indonesia Donald Jerry, Kepala Dinas Pariwisata Sulut Happy T.R Korah dan lainnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper