Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PNM Tawarkan Obligasi Rp1,5 Triliun

PT Permodalan Nasional Madani (Persero) menawarkan obligasi senilai Rp1,5 triliun kepada investor dalam masa penawaran awal (bookbuilding) yang akan berlangsung hingga Jumat (7/10/2016).

Bisnis.com, JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) menawarkan obligasi senilai Rp1,5 triliun kepada investor dalam masa penawaran awal (bookbuilding) yang akan berlangsung hingga Jumat (7/10/2016). Masa penawaran obligasi itu diperkirakan berlangsung pada akhir Oktober 2016.

Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja mengatakan obligasi yang ditawarkan itu merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi senilai total Rp2 triliun yang telah diterbitkan perseroan sejak 2014.

Parman mengatakan dana hasil penerbitan obligasi itu akan digunakan pembiayaan yang disalurkan oleh perseroan. “Itu sisa dari PUB yang lalu,” ujarnya.

Seperti diketahui, PNM melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi senilai Rp2 triliun pada 2014. Sebagian besar dari hasil penerbitan obligasi dengan porsi 80% bakal digunakan sebagai modal kerja dan sisanya untuk refinancing. PNM sendiri telah menerbitkan obligasi Rp500 miliar pada 2014.

Sebagai gambaran, perseroan telah menerbitkan obligasi senilai Rp500 miliar pada 2012, diikuti penerbitan obligasi Rp1 triliun pada 2013, masing-masing dengan tenor 5 tahun. Perusahaan juga pernah menerbitkan medium term notes senilai Rp350 miliar pada 2014.

Obligasi yang diterbitkan terakhir kali oleh perusahaan jatuh tempo pada 19 Desember 2017 untuk seri B dan 19 Desember 2019 untuk seri C. Obligasi seri A sendiri telah jatuh tempo pada 19 Desember 2015. Sementara itu, obligasi yang diterbitkan pada 2013 bakal jatuh tempo pada 2018.

Di samping itu, PNM juga mendapatkan tambahan modal dari negara melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp1 triliun dalam APBN Perubahan 2015. Parman mengatakan dana PMN itu juga telah digunakan oleh perseroan.

Sejumlah sumber pendanaan tersebut bakal digunakan oleh perseroan untuk penyaluran pembiayaan sekitar Rp4,7 triliun pada 2016. Pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan antara lain pembiayaan Unit Layanan Modal Mikro (Ulamm) serta pembiayaan pemberdayaan perempuan.

Menurutnya, BUMN pembiayaan itu telah menyalurkan pembiayaan sekitar Rp4,3 triliun sampai kuartal III/2016 atau meningkat sekitar 15%-20% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama 2015.

 Parman mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk kembali menerbitkan obligasi pada 2017. Nilai obligasi tersebut sekitar Rp2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper