Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Muamalat Perluas Pembiayaan Sektor KPR

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk., berencana memperluas jangkauan pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) guna mendongkrak pertumbuhan, sekaligus memfasilitasi masyarakat untuk memiliki rumah.

Bisnis.com, PADANG—PT Bank Muamalat Indonesia Tbk., berencana memperluas jangkauan pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) guna mendongkrak pertumbuhan, sekaligus memfasilitasi masyarakat untuk memiliki rumah.

Direktur Utama Bank Muamalat Endy Abdurrahman menyebutkan kebutuhan rumah bagi masyarakat merupakan sesuatu yang tidak bisa ditunda. Apalagi, pemerintah juga menggenjot pengadaan rumah, terutama bagi masyarakat kelas menengah ke bawah.

“Kami ingin fasilitasi kemudahan masyarakat untuk memiliki rumah. Saat ini, kalau untuk KPR porsinya hampir 90% dari total pembiayaan konsumer,” katanya di Padang, Kamis (13/10/2016).

Menurutnya, pembiayaan di sektor perumahan cenderung lebih aman, karena masyarakat yang kelas menengah ke bawah yang membutuhkan rumah umumnya lebih taat membayarkan kewajibannya.

Dia mengatakan perseroan akan memprioritaskan pembiayaan konsumsi jenis KPR tahun depan, untuk menjaga pertumbuhan tetap optimal.

Adapun, porsi pembiayaan bank yang saham mayoritasnya, 32,7% dikuasi Islamic Development Bank (IDB) itu masih didominasi korporasi mencapai 65%, sisanya 35% untuk pembiayaan ritel dan konsumer.

Sampai September 2016, Endy mengakui kinerja Bank Muamalat tertekan akibat pelemahan industri global, serta belum optimalnya pemulihan ekonomi dalam negeri.

Bahkan, secara keseluruhan, bank yang berdiri sejak 1991 itu mencatatkan pertumbuhan di bawah 5% dengan total aset Rp53 triliun, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp41 triliun dan pembiayaan Rp40 triliun.

Meski belum tumbuh optimal, dia mengklaim rasio pembiayaan bermasalah atau (nonperforming financing/NPF) perseroan masih mampu ditekan di kisaran 2,1% dengan NPF gross 4,4%.

Untuk tahun depan, perseroan memperkirakan kinerja masih di level satu digit, mengingat belum adanya tanda-tanda pulihnya ekonomi secara signifikan.

“Kami optimis lebih baik dan berusaha maksimal tahun depan. Tetapi perkiraannya pertumbuhan masih satu digit,” ujar Endy.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper