Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2016, Utilisasi Industri Asuransi Baru Berkisar 11,81%

Tingkat utilisasi industri perasuransian hingga 2016 dinilai baru mencapai kisaran 11,81%.
ilustrasi asuransi/thiksurance.com
ilustrasi asuransi/thiksurance.com

Bisnis.com, JAKARTA - Tingkat utilisasi industri perasuransian hingga 2016 dinilai baru mencapai kisaran 11,81%.

Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) I Otoritas Jasa Keuangan Edy Setiadi mengungkapkan tingkat pemanfaatan layanan jasa keuangan itu masih terbilang kecil sebab potensi industri asuransi dinilai masih sangat besar.

Kendati begitu, dia meyakini kondisi itu menjadi indikasi masih besarnya peluang yang perlu dimaksimalkan pelaku industri asuransi. “Saat ini [utilisasi 11,81%]. Oleh sebab itu nanti diharapkan tumbuh besar,” ujarnya, Senin (17/10/2016).

Edy menilai sejumlah strategi dapat dimanfaatkan pelaku industri untuk memperbesar tingkat inklusinya. Salah satunya, kata dia, adalah mendorong pemasaran asuransi mikro melalui kelompok-kelompok kecil yang ada di masyarakat.

Upaya itu, jelasnya, akan ditunjang dengan program layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka inklusi keuagan atau Laku Pandai yang akan terus dikembangkan.

Di samping itu, OJK bersama pelaku asuransi terus mengalakan program 10 juta agen untuk menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia. “Program 10 juta agen juga diharapkan dapat berbarengan dengan penambahan nasabah.”

Selain itu, Edy menjelaskan saat ini perkembangan teknologi informasi pun perlu dimaksimalkan oleh pelaku industri. Tingginya pemanfaatan gadget oleh masyarakat diyakini menjadi salah satu celah bagi pelaku industri untuk mengembangkan bisnis.

Beragam strategi pemasaran pun, jelasnya, dapat dikembangkan dengan sarana tersebut guna meningkatkan penetrasi asuransi. Dengan begitu, jelasnya, para penyedia jasa asuransi dapat mendorong ketersediaan akses dan layanan keuangan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

"Peran industri perasuransian dalam pembangunan nasional perlu terus didorong agar mampu berpartisipasi aktif mewujudkan perekonomian nasional yang tumbuh secara stabil dan berkelanjutan," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper