Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PNM Tetapkan Kupon Obligasi 9%-9,5%

Korporasi pembiayaan milik negara, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) menetapkan kupon obligasi masing-masing sebesar 9% dan 9,5% untuk 2 seri obligasi senilai total Rp1,5 triliun yang diterbitkan oleh perseroan.

Bisnis.com, JAKARTA--- Korporasi pembiayaan milik negara, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) menetapkan kupon obligasi masing-masing sebesar 9% dan 9,5% untuk 2 seri obligasi senilai total Rp1,5 triliun yang diterbitkan oleh perseroan.

Berdasarkan pengumuman di laman Kustodian Sentral Efek Indonesia pada Rabu (19/10), obligasi itu terdiri dari seri A yang berjangka waktu 3 tahun dengan jumlah pokok obligasi Rp661 miliar serta kupon 9% dan seri B Rp839 miliar bertenor 5 tahun dengan kupon 9,5%.

Rencananya, masa penawaran obligasi itu akan berlangsung pada 28, 29 dan 31 Oktober 2016. Obligasi itu akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 4 November 2016 setelah didistribusikan secara elektronik pada 3 November 2016.

Dalam penerbitan obligasi itu, perusahaan sekuritas yang bertindak sebagai pelaksana penjamin emisi adalah PT Indo Premier Securities dan PT Bahana Securities. Pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada 3 Februari 2017.

Surat utang korporasi konvensional yang dirilis tersebut merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi senilai total Rp2 triliun yang telah mendapatkan pernyataan efektif pada Desember 2014.

Pada tahap pertama, PNM telah menerbitkan obligasi Rp500 miliar pada 2014. Sebagian besar dari hasil penerbitan obligasi dengan porsi 80% bakal digunakan sebagai modal kerja dan sisanya untuk refinancing.

Sebelumnya, perseroan pernah menerbitkan obligasi senilai Rp500 miliar pada 2012, diikuti penerbitan obligasi Rp1 triliun pada 2013, masing-masing dengan tenor 5 tahun. Perusahaan juga pernah menerbitkan medium term notes (MTN) senilai Rp350 miliar pada 2014.

Obligasi yang diterbitkan terakhir kali oleh perusahaan bakal jatuh tempo pada 19 Desember 2017 untuk seri B dan 19 Desember 2019 untuk seri C. Obligasi seri A sendiri telah jatuh tempo pada 19 Desember 2015. Sementara itu, obligasi yang diterbitkan pada 2013 bakal jatuh tempo pada 2018.

Di samping itu, PNM juga mendapatkan tambahan modal dari negara melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp1 triliun dalam APBN Perubahan 2015. Parman mengatakan dana PMN itu juga telah digunakan oleh perseroan.

Sebelumnya, Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja mengatakan dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk pembiayaan yang disalurkan oleh perseroan kepada nasabah yang berasal dari kalangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan antara lain pembiayaan Unit Layanan Modal Mikro (Ulamm) serta pembiayaan pemberdayaan perempuan. Target penyaluran pembiayaan PNM mencapai Rp4,7 triliun pada 2016.

Menurutnya, BUMN pembiayaan itu telah menyalurkan pembiayaan sekitar Rp4,3 triliun sampai kuartal III/2016 atau meningkat sekitar 15%-20% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama 2015.

Parman mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk kembali menerbitkan obligasi pada 2017. Nilai obligasi tersebut sekitar Rp2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper