Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adhi Karya (ADHI) Bidik Pinjaman Sindikasi Rp10 Triliun

Korporasi konstruksi milik negara, PT Adhi Karya (Persero) Tbk., membidik pinjaman sekitar Rp10 triliun untuk mendanai proyek kereta ringan (light rail transit/LRT) Jakarta dan sekitarnya pada 2016.

Bisnis.com, JAKARTA--- Korporasi konstruksi milik negara, PT Adhi Karya (Persero) Tbk., membidik pinjaman sekitar Rp10 triliun untuk mendanai proyek kereta ringan (light rail transit/LRT) Jakarta dan sekitarnya pada 2016.

Direktur Keuangan Adhi Karya Harris Gunawan mengatakan sejumlah bank BUMN seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. akan terlibat dalam pemberian pinjaman sindikasi itu.

“Kami harapkan bisaada signing bulan Desember 2016,” katanya ketika ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Senin (24/10/2016).

Harris mengatakan pinjaman sindikasi itu bakal berupa pinjaman cash dan pinjaman non-cash. Menurutnya, sebagian besar pinjaman itu akan berupa pinjaman cash dengan porsi 60% dan sisanya non-cash 40%.

Menurutnya, pinjaman itu dibutuhkan oleh Adhi Karya untuk memenuhi kebutuhan investasi proyek LRT itu sekitar Rp22 triliun. Selain dari pinjaman sindikasi, Adhi Karya berharap ada pendanaan dari APBN.

“Skema nanti yang kita bahas itu bagaimana 2019 ketika pekerjaan itu selesai, seluruh kewajiban atau utang Adhi ke pinjaman sindikasi itu bisa di-cover oleh pemerintah. Jadi pada 2020 nanti jadi kewajiban pemerintah. Itu lagi diproses, jadi belum ada perkembangan baru,” katanya.

Harris mengatakan realisasi pembangunan proyek LRT telah mencapai 12,7% untuk ruas Cibubur-Cawang, 3% untuk ruas Cawang-Dukuh dan 4,8% untuk Cawang-Bekasi. Sampai akhir 2016, Harris berharap realisasi bisa mencapai 15%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper