Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asuransi Butuh Jadi One Stop Financial Services

Industri asuransi memilih meningkatkan kemitraan strategis untuk memenuhi ekspektasi konsumen menjadi one stop financial services.
ilustrasi asuransi/thiksurance.com
ilustrasi asuransi/thiksurance.com

Bisnis.com, JAKARTA --  Industri asuransi memilih meningkatkan kemitraan strategis untuk memenuhi ekspektasi konsumen menjadi one stop financial services.

Wianto Chen, Agency & Marketing Group Head PT Asuransi Jiwa Generali menuturkan membangun layanan keuangan terintegrasi harus berpatokan pada tingkat efisiensi dan jangkauan bisnis. Untuk itu, kata dia, perusahaan akan memilih memenuhi ekapektasi konsumen ini dengan menggandeng banyak mitra strategis.

"Tentu konsumen lebih senang memilih satu tempat seperti supermarket yang semuanya ada, tapi dari sisi perusahaan harus dilihat secara bisnis," kata Wianto ketika dihubungi, Rabu (26/10/2016).

Dia mengatakan, perusahaan asuransi akan menambah mitra strategis jika di dalam grupnya belum ada layanan yang dibutuhkan konsumen. Dia mencotohkan biasanya konsumen menginginkan asuransi umum dan jiwanya terintegrasi. "Untuk memenuhi itu kami melakukan co-insurance," katanya.

Wianto mengatakan co-insurance biasanya membuat asuransi jiwa dan asuransi umum yang bekerjasama saling membagi bisnis. Dengan model ini bisnis dapat berkembang lebih cepat dan kompetitif menghadapi jenis asuransi konglomerasi yakni asuransi yang teringrasi dalam grup jasa keuangan.

Meski begitu, ia enggan menyebutkan pendapatan premi Generali dengan model kerjasama terintegrasi ini. Wianto menjelaskan pihaknya telah membekali para agen untuk dapat menjadi konsultan keuangan bagi calon nasabahnya tidak terbatas pada menjual polis.

"Agen kami hingga akhir tahun berkisar 15.000 orang," katanya.

Sebelumnya Bain & Company menyatakan nasabah industri asuransi memiliki kecendrungan untuk tidak loyal dengan perusahaannya. Pasalnya intensitas komunikasi agen dengan nasabah relatif rendah. Hal ini berbeda dengan jasa keuangan lain seperti perbankan, dimana nasabah sering berinteraksi dan memanfaatkan jasa bank.

Untuk menjaga loyalitas nasabah itu, Bain merekomendasikan perusahaan asuransi harus menyediakan keuangan terpadu. Pola ini dapat berupa penyediaan beragam kebutuhan nasabah hingga membangun aplikasi yang mendorong seringnya nasabah berinteraksi dengan perusahaan. Pola ini dapat meningkatkan penjualan hingga 80%. Selain itu survei menemukan lebih dari 60% nasabah akan meningkat kesetiannya kepada perusahaan.

Dalam kesempatan terpisah, Santosa, Direktur Utama PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra), mengatakan membangun kedekatan dengan nasabah membuat perusahaannya lebih dari sekadar asuransi. Dia mengatakan aplikasi asuransi Astra yang tertanam di ponsel pintar pemegang polis lebih banyak digunakan untuk memeriksa keberadaan stasiun pengisian bahan bakar, rumah sakit hingga kontak darurat.

Santosa mengatakan selain menyiapkan aplikasi untuk pelanggan, ia juga meningkatkan teknologi di dalam perusahaan. Para agen tidak lagi mesti selalu ke kantor. Aktifitas penjualan mulai dari tahap penawaran hingga purna jual diterapkan.

Astra Buana sendiri menyiapkan belanja dua juta dolar untuk belanja teknologi ini. Namun di atas itu mengubah kultur organisasi menjadi  semakin digital ini menjadi tantangan utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper