Bisnis.com, JAKARTA - Rasio kredit bermasalah atau nonpeforming loan (NPL) gross PT Bank Central Asia Tbk. mencatatkan kenaikan pada akhir September 2016. Apa penyebabnya?
Sampai akhir Kuartal III/2016, NPL gross perseroan mencatatkan kenaikan 80 basis poin (bps) menjadi 1,5% dibandingkan dengan akhir tahun lalu.
Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama Bank Central Asia, menjelaskan kenaikan NPL gross itu disebabkan debitur dari kredit konsumsi seperti cicilan kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB) dan lainnya menunggak cicilan selama beberapa hari.
Hasilnya, walaupun tetap membayar cicilan dengan agak terlambat, tetapi tetap tercatat di dalam kolektabilitas 2 yang masuk ke dalam NPL gross.
“Kalau dilihat, NPL nett kami dari periode kuartal kedua sampai ketiga cenderung stabil di 0,4% kan? Itu didukung oleh tidak adanya debitur yang masuk ke kolektabilitas 3,4, dan 5 yang sudah terhitung nett,” ujarnya dalam paparan kinerja pada Rabu (26/10/2016).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel