Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara Tbk. memperkirakan pendanaan non-konvensional dengan instrumen EBA-SP senilai Rp1 triliun akan menerima sinyal efektif Otoritas Jasa Keuangan pada akhir Oktober 2016.
Iman Nugraha Soeko, Direktur Bank Tabungan Negara, mengatakan dari PT Sarana Multi Finance memperkirakan EBA-SP perseroan bisa mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diperoleh pada akhir bulan ini.
“Paling baru mulai listing EBA-SP kami di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal November 2016,” ujarnya kepada Bisnis pada Kamis (27/10).
Instrumen EBA-SP menjadi salah satu pipeline pendanaan non-konvensional untuk menyokong penyaluran kredit bank dengan kode emiten BBTN itu, terutama program satu juta rumah.
Sebelumnya, perseroan merencanakan penghimpunan dana non-konvensional sekitar Rp10 triliun yang rinciannya, Rp3 triliun dari obligasi, Rp3 triliun dari NCD, Rp3 triliun dari pinjaman bilateral, dan sisanya dari EBA-SP tersebut.
Untuk obligasi, perseroan sudah menerbitkan pada pada Agustus 2016 senilai Rp3 triliun, sedangkan NCD secara total pada tahun ini sudah senilai Rp1,85 triliun yang diterbitkan pada Juni 2016 dan Agustus 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel