Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal III/2016, Pendapatan Acset Indonusa (ACST) Naik 51%

Kontraktor swasta, PT Acset Indonusa Tbk., membukukan pendapatan usaha Rp1,29 triliun pada Januari-September 2016 atau meningkat 51% dibandingkan dengan Rp852,5 miliar pada periode yang sama 2015.

Bisnis.com, JAKARTA--- Kontraktor swasta, PT Acset Indonusa Tbk., membukukan pendapatan usaha Rp1,29 triliun pada Januari-September 2016 atau meningkat 51% dibandingkan dengan Rp852,5 miliar pada periode yang sama 2015.

Berdasarkan laporan keuangan yang terbit pada Jumat (28/10), emiten berkode saham ACST itu membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp40,29 miliar pada kuartal III/2016 atau meningkat 210% dibandingkan dengan Rp12,98 miliar pada periode yang sama 2015.

Sekretaris Perusahaan Acset Indonusa Maria Cesilia Hapsari mengatakan perolehan laba bersih itu berasal dari sektor konstruksi sebesar 71%, sektor fondasi 24% dan sektor infrastruktur 5%.

“Adanya komposisi yang mayoritas berasal dari sektor struktur ini dipengaruhi oleh faktor besarnya porsi perolehan proyek struktur tahun ini serta adanya realisasi dari proyek-proyek yang didapatkan pada tahun 2015 lalu,” paparnya dalam keterangan tertulis.

Pada 2015, perseroan telah mengumumkan strategi usahanya untuk melebarkan sayap di bidang infrastruktur. Sebelumnya, Acset Indonusa pernah terlibat dalam pembangunan jembatan Surabaya-Madura serta proyek pembangunan fasilitas jalan Tol Cilegon Barat, Balaraja Timur dan Mojokerto.

Sementara itu, sampai akhir Oktober 2016, Acset Indonusa telah mengumpulkan kontrak baru Rp2,49 triliun atau 71% dari target kontrak baru sebesar Rp3,5 triliun sepanjang tahun.

Kontrak baru yang paling besar diperoleh Acset Indonusa sepanjang tahun ini adalah proyek pembangunan gedung bernama Indonesia 1 dengan nilai Rp1,8 triliun. Dalam proyek itu, porsi Acset Indonusa sebesar 45%.

Selain Acset, proyek kerjasama operasi itu juga digarap oleh korporasi asal Tiongkok, China Construction Eighth Engineering Division. Total nilai proyek itu mencapai Rp4,03 triliun.

Pembangunan awal proyek itu sendiri diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada akhir 2015. Proyek yang berlokasi di Jalan MH Thamrin, Jakarta, itu dimiliki oleh PT Sonangol Media Investment miliki China Sonangol dan Media Group.

Rencananya gedung Indonesia 1 akan terdiri dari dua menara yang dibangun di atas lahan seluas 18.925 m2 dengan luas area konstruksi 306.000 m2. Gedung ini diklaim sebagai salah satu gedung tertinggi di Indonesia dengan 59 lantai dan 55 lantai

Kontrak baru di segmen struktur mencapai sebesar 94,6% dan segmen pondasi 5,4%. Selain Indonesia 1, kontrak yang diperoleh perusahaan berasal dari proyek Millenium Centennial Center, Apartemen di Jalan Borobudur, Kino Office Tower, Apartemen Rajawali Royal dan Pesona Depok Square.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper