Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ANZ Jual Unit Bisnisnya ke DBS, Ini Alasannya

Setelah melakukan review terhadap bisnis ritel dan wealth dalam beberapa bulan terakhir, Australia and New Zealand Banking Group Limited (ANZ) memutuskan menjual unit bisnisnya tersebut kepada Development Bank of Singapore Limited (DBS)
Australia and New Zealand Banking Group./Bisnis
Australia and New Zealand Banking Group./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA- Setelah melakukan review terhadap bisnis ritel dan wealth dalam beberapa bulan terakhir, Australia and New Zealand Banking Group Limited (ANZ) memutuskan menjual unit bisnisnya tersebut kepada Development Bank of Singapore Limited (DBS)

Shayne Elliott, Chief Executive Officer ANZ mengatakan pihaknya mencermati bahwa lingkungan bisnis yang dihadapi telah banyak berubah dan untuk membuat perbedaan yang substansial bagi nasabah dibutuhkan investasi yang besar. Investasi tersebut meliputi perluasan jaringan di Asia maupun kemampuan digital.
 
"Besarnya investasi tersebut tidak sejalan dengan hasil yang akan didapatkan," katanya dalam keterangan resmi, Senin (31/10/2016).
 
Bisnis ritel dan wealth yang dijual meliputi 11 miliar dolar Australia gross lending assets, 7 miliar dolar Australia dalam ATMR (credit risk weighted assets) dan 17 miliar dolar Australia dalam bentuk deposito yang terhitung sejak September 2016.
 
Dalam tahun finansial 2016, bisnis ini menghasilkan pendapatan sekitar 825 juta dolar Australia dan laba bersih sebesar 50 juta dolar Australia.
 
Penjualan ini diharapkan meningkatkan rasio modal CET1 ANZ dalam kisaran 15-20 basis poin.
 
Lebih lanjut dia mengatakan pihaknya percaya DBS dapat memberikan layanan yang lebih baik bagi sekitar 1,3 juta nasabah ritel ANZ di Asia. DBS juga menyetujui untuk mengambil sebagian besar karyawan ANZ di lima negara tersebut.
 
Dengan tunduk pada persetujuan dari regulator, ANZ mengharapkan penjualan bisnis ritel dan wealth di Singapura, Hong Kong, China, Taiwan dan Indonesia akan selesai pada tahun 2017 dan awal 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdul Rahman

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper