Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Belum Cairkan Semua PMN ke BUMN

Jelang akhir tahun, pemerintah belum menyelesaikan pencairan penyertaan modal kepada perusahaan milik negara.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Jelang akhir tahun, pemerintah belum menyelesaikan pencairan penyertaan modal kepada perusahaan milik negara.

Saat ini, pemerintah telah merealisasikan suntikan modal ke badan usaha milik negara yang telah right issue.

Dirjen Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Sonny Loho mengatakan tiga BUMN yang sudah memperoleh suntikan modal dan sudah dikeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Dalam APBN Perubahan 2016, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp4 triliun, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Rp2,25 triliun, dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk senilai Rp2,45 triliun.

Sementara, BUMN lainnya tengah memasuki tahapan Rancangan PP seperti PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). PLN mendapatkan alokasi PMN terbesar di tahun ini mencapai Rp10 triliun.

“Selain yang right issue, yang lain sedang proses semua. Kita akan proses supaya tahun ini semua,” ucapnya, di Jakarta, Rabu (2/11/2016).

Tahun ini, pemerintah telah menyetujui empat BUMN di bidang infrastruktur untuk melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau right issue, termasuk PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Hal ini merupakan bagian dari program privatisasi Kementerian BUMN  untuk memperkuat permodalan perusahaan negara.

PMN untuk keempat perusahaan akan digunakan untuk mendukung pembiayaan proyek infrastruktur prioritas seperti pembangunan jalan tol, pembangkir listrik, sistem penyediaan air minum, pelabuhan, apartemen menengah, dan kawasan industri.

Sonny menuturkan penerimaan negara terus masuk terutama dari uang tebusan tax amnesty sehingga bisa membantu keuangan negara. Kendati memiliki Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA), pemerintah akan menempatkannya untuk membiayai proyek yang penyelesaian pembiayaannya akan dilakukan menjelang akhir tahun.

“PMN kita total Rp58 triliun, SILPA banyak sekarang, tapi kalau Desember proyek selesai dan semua minta bayar kemudia habis itu cepat kalau enggak dapat uang masuk,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Veronika Yasinta
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper