Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar Target, Kadin: Pebisnis dan Pemda Sinergi Tarik Investor Asing

Pelaku usaha dan pemerintah daerah bersinergi untuk menarik investor dari luar negeri untuk mengejar target realisasi investasi tahunan di daerah itu.
Kelapa sawit salah satu investasi potensial di Riau./Ilustrasi-Bisnis
Kelapa sawit salah satu investasi potensial di Riau./Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, PEKANBARU - Pelaku usaha dan pemerintah daerah bersinergi untuk menarik investor dari luar negeri untuk mengejar target realisasi investasi tahunan di daerah itu.

Wakil Ketua Kadin Riau Frans Rizal mengatakan pelaku usaha di Riau sudah berkoordinasi dengan investor dari negara tetanga yaitu Malaysia, Thailand dan Singapura.

"Ketiga negara ini akan membidik beberapa sektor unggulan di Riau, antara lain perkebunan, minyak bumi dan lainnya," katanya, kepada Bisnis.com, Jumat (4/11/2016).

Ketiga negara ini akan melakukan pertemuan dengan pihak pelaku usaha di Riau dan pemerintah daerah setempat. Franz mengatakan upaya ini juga telah dibantu oleh pihak Kementerian Luar Negeri.

"Mereka juga akan terlibat dalam acara Riau MEA Expo yang dilaksanakan di Pekanbaru, 24 November mendatang," kata Franz.

Pemerintah Provinsi Riau merekomendasikan investasi di sektor unggulan cruide palm oil dan minyak bumi. Sektor perekonomian unggulan seperti CPO, minyak bumi, kelapa, karet, sagu dan lainnya masih bisa dikembangkan dengan pembukaan industri hilir.

Pemerintah merekomendasikan lahan di Kawasan Industri Dumai, Kawasan Industri Tanjung Buton dan Kawasan Industri Kuala Enok.

Data terakhir, realisasi investasi Riau mencapai Rp10,44 triliun pada semester I/2016. Realisasi tersebut akan bertambah sekitar Rp5 triliun oada Kuartal III/2016. Pemerintah Provinsi Riau terus berupaya menggaet investor di sisa akhir tahun ini.

Saat ini, tercatat sudah ada beberapa korporasi raksasa dari luar negeri yang akan berinvestasi di Riau. Perusahaan besi dan baja Sinosteel dari China dan CPC dari Taiwan akan membangun industri hilir minyak bumi.

Beberapa perusahaan asing berniat untuk merestorasi lahan gambut di Indonesia untuk menyimpan dan menjual karbon sebagai bahan baku industri.

Deputi Penelitian dan Pengembangan Badan Restorasi Gambut Haris Gunawan mengatakan pihaknya telah menawarkan kerja sama kepada perusahaan asing dari Amerika Serikat dan Jepang.

"Perusahaan asing tertarik untuk ikut merestorasi gambut di Indonesia untuk mereduksi karbon dan menjaga iklim dunia," katanya saat berada di Pekanbaru, belum lama ini.

Tawaran investasi juga sudah disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Ketua BRG Nazir Foead dalam Forum Ekonomi Dunia di Amerika Serikat. Untuk proses investasi itu, pemerintah terkait diminta menegaskan tata batasnya dan situasi sosial ekonomi. Terlebih lagi banyak daerah sengketa di Indonesia.

Menurutnya, skema ini tidak semata-mata bisnis. Restorasi gambut juga ditawarkan untuk penyelamatan iklim dan lingkungan. Haris mengatakan tahun ini adalah kesempatan yang tepat untuk merestorasi gambut dan mencegah kebakaran hutan dan lahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper