Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adhi Karya (ADHI) Incar Kontrak Baru Rp44 Triliun

Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT Adhi Karya (Persero) Tbk., mengincar kontrak baru senilai Rp44 triliun pada 2017 atau meningkat 144% dibandingkan dengan perkiraan realisasi Rp18 triliun pada 2016.

Bisnis.com, JAKARTA--- Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT Adhi Karya (Persero) Tbk., mengincar kontrak baru senilai Rp44 triliun pada 2017 atau meningkat 144% dibandingkan dengan perkiraan realisasi Rp18 triliun pada 2016.

Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan kontrak baru itu bakal berasal dari kontrak baru di luar proyek kereta ringan (light rail transit/LRT) senilai Rp21 triliun dan proyek LRT Rp23 triliun. “Proyek yang kita kerjakan tidak hanya di Jawa,” katanya dalam konferensi pers, Kamis (24/11).

Budi mengatakan sejumlah proyek yang bakal digarap oleh perseroan antara lain kilang minyak di Balikpapan, Kalimantan Timur, pelabuhan di Kalimantan Barat, bandar udara Syamsudin Noor di Banjarmasin, dermaga di Bitung, Sulawesi Utara dan sebagainya.

Menurutnya, prospek proyek infrastruktur masih cukup besar. Selain proyek di luar Jawa itu, emiten berkode saham ADHI itu juga menggarap sejumlah proyek infrastruktur di Jawa, seperti pelabuhan, di Jawa Barat.

Selain kontrak dari sejumlah proyek itu, Adhi Karya juga memperkirakan kontrak baru dari proyek LRT pada Maret 2017 atau mundur dari rencana semula pada 2016. Dana itu direncanakan berasal dari APBN.

Budi mengatakan perseroan masih memproses pembangunan LRT tersebut. Adhi Karya mengerjakan proyek itu berdasarkan Peraturan Presiden No.65/2016 tentang Perubahan Atas Perpres No.98/2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/LRT Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi.

Menurutnya, Adhi Karya mengerjakan proyek LRT tahap I dengan ruas Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang dan Cawang-Dukuh Atas. Budi mengatakan perseroan telah mengeluarkan dana sekitar Rp3 triliun untuk pembangunan proyek LRT yang nantinya disertai dengan transit oriented development (TOD).

Dengan target kontrak Rp44 triliun itu, perusahaan membidik penjualan senilai Rp14,5 triliun pada 2017 atau meningkat 27,1% dibandingkan dengan Rp11,44 triliun pada 2016. Dari penjualan itu, Adhi Karya menargetkan laba bersih Rp505 miliar pada 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper