Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indef: Polri Seharusnya Redam Isu Tak Jelas

Pengamat Ekonomi yang juga Direktur Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartarti mengingatkan bahwa faktor sentimen dan psikologis bisa membuka ruang terjadinya berbagai macam spekulasi sehingga mempengaruhi perekonomian nasional.
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian/Antara-M Agung Rajasa
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian/Antara-M Agung Rajasa

Kabar24.com, JAKARTA--Pengamat Ekonomi yang juga Direktur Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartarti mengingatkan bahwa faktor sentimen dan psikologis bisa membuka ruang terjadinya berbagai macam spekulasi sehingga mempengaruhi perekonomian nasional.
 
Pernyataan itu disampaikannya menyusul munculnya spekulasi terkait pernyataan pemerintah mengenai rush money. Menurutnya, jika ada informasi yang tidak jelas seperti rush money itu pemerintah seharusnya menenangkan dan menyampaikan data-data faktual yang valid dan bukan malah menambah kegaduhan.
 
“Kalau tidak jelas dan tegas maka faktor sentimen dan psikologis bisa mempengaruhi perekonomian yang bisa dilihat dari berbagai macam spekulasi. Dampaknya terjadi pada fluktuasi nilai tukar dan nilai saham sangat tinggi,” ujarnya. Bahkan dia mengatakan ada investor yang hari ini pergi dan dua hari kemudian masuk kembali dan hal itu menjadi ancaman bagi perekonomian.
 
Oleh karena itu kedepan Enny mengharapkan agar aparat penegak hukum melakukan koordinasi dengan semua yang terkait sebelum mengeluarkan pernyataan yang meresahkan selain harus dilakukan dengan smart dan tidak membabi buta.
 
”Jangan menyampaikan informasi yang justru membuat resah mayarakat. Aparat hukum harusnya bisa meredam isu dan bukan malah membuat isu jadi bertambah liar,” ujarnya.
 
Pemerintah terutama aparat penegak hukum seperti Polri, ujarnya, harus bisa menenangkan situasi dan bukan menambah kekisruhan.Pernyataan-pernyataan dari Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian dinilainya justru membuat situasi ekonomi yang tidak bersahabat menjadi lebih buruk lagi.
 
“Memang sekarang perkembangan IT termasuk yang banyak diaplikasikan dalam media sosial berkembang pesat. Tetapi medsos bukan menjadi sumber data yang akurat.Masyarakat pun harus hati-hati dan aparat hukum terutama bukan malah ikut-ikutan latah,” ujar Enny di Jakarta, Senin (28/11/2016).
 
Iisu rush money yang terlontar dari medsos seharusnya dikonfirmasi oleh Polri selain mencari data faktual untuk dijadikan acuan, katanya. Aparat penegak hukum seharusnya tidak malah ikut-ikutan mengatakan bahwa ada potensi instabiltas dengan isu makar.segala, ujarnya.
 
“Jadinya kan lucu karena pemerintah seperti tidak punya data dan seperti kata Kapolri bahwa data mereka dapatkan dari medsos dan google,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper