Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Darmin Tak Puas dengan Pencapaian KUR

Pemerintah akan akan mengkaji model kredit usaha rakyat di sektor pangan seperti pertanian mengingat rendahnya realisasi Kredit Usaha Rakyat untuk kategori produksi.
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri) bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kanan) memaparkan paket kebijakan ekonomi jilid VIII di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/12). /Antara
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri) bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kanan) memaparkan paket kebijakan ekonomi jilid VIII di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/12). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan akan mengkaji model kredit usaha rakyat di sektor pangan seperti pertanian mengingat rendahnya realisasi kredit usaha rakyat atau KUR untuk kategori produksi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan realisasi KUR untuk produksi pangan hanya Rp18 triliun, sedangkan untuk perdagangan pangan mencapai Rp47 triliun. Dia berpendapat penyaluran kredit usaha ke sektor pertanian perlu dilakukan penghitungan ulang.

Sektor pertanian memiliki karakteristik yang berbeda yang mana terjadi masa tanam dan panen. Kondisi itu memungkinkan petani untuk tidak meminjam dana tidak lebih dari enam bulan ke perbankan. Selain itu, petani juga tidak bisa langsung menyicil kredit pada bulan depannya karena sawah tidak menghasilkan produksi dalam waktu singkat.

“Ya, enggak bisa begitu pinjam langsung nyicil bulan depan, dari mana dia dapat uang, paling padinya ditebas ke tengkulak. Kalau empat atau lima bulan itu, padi baru memberikan hasil. Itu akan membuat dia pontang panting bayar cicilan hasilnya belum ada,” katanya dalam Rakornas Kamar Dagang dan Industri, di Jakarta, Senin (28/11/2016).

Dia mengaku tidak puas dengan capaian KUR kendati secara persentase telah mencapai 73,45% dari target. Realisasi penyaluran KUR hingga Oktober 2016 mencapai Rp80,22 triliun dari target sebesar Rp109,2 triliun.

Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan sektor perdagangan besar dan eceran masih mendominasi  sebesar 67,31% dari total penyaluran KUR. Di sisi lain, sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan hanya menyerap 16,36%.

“Saya memang agak tidak puas dengan pencapaian KUR walaupun pencapaiannya besar,” ucapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Veronika Yasinta
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper