Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anak BUMN Sektor RS dan Hotel Bakal IPO

Kementerian BUMN berencana menunjuk salah satu anak perusahaan BUMN yang masing-masing bergerak di sektor perhotelan dan rumah sakit untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) pada 2017.
Kementerian BUMN berencana menunjuk salah satu anak perusahaan BUMN yang masing-masing bergerak di sektor perhotelan dan rumah sakit untuk melakukan penawaran umum perdana saham pada 2017../.
Kementerian BUMN berencana menunjuk salah satu anak perusahaan BUMN yang masing-masing bergerak di sektor perhotelan dan rumah sakit untuk melakukan penawaran umum perdana saham pada 2017../.

Bisnis.com, CIREBON--- Kementerian BUMN berencana menunjuk salah satu anak perusahaan BUMN yang masing-masing bergerak di sektor perhotelan dan rumah sakit untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) pada 2017.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan pemerintah akan menunjuk salah satu anak usaha BUMN rumah sakit untuk melakukan IPO. Sebelum melakukan aksi korporasi itu, anak usaha BUMN lain yang memiliki usaha sejenis akan digabungkan ke dalam perusahaan itu.

“Jadi, mungkin kita akan mengambil satu [perusahaan] yang existing, nah itu yang akan go public. Supaya ada history-nya. Kalau bikin [perusahaan] yang totally baru kan nggak ada history-nya sehingga susah untuk go public,” kata Rini dalam pertemuan di Cirebon, Jawa Barat.

Rini mencontohkan PT Pertamina Bina Medika atau Pertamedika yang kemungkinan menjadi holding anak usaha BUMN di bidang rumah sakit. Menurutnya, anak usaha BUMN rumah sakit lain seperti yang dikelola oleh PT Pelni (Persero) atau PTPN akan dimasukkan ke dalam Pertamedika.

Berdasarkan catatan Bisnis, jumlah RS yang bakal terlibat dalam sinergi rumah sakit BUMN itu sebanyak 79 yang tersebar di seluruh Indonesia. Satu BUMN bisa memiliki lebih dari satu RS di berbagai lokasi.

Sejumlah BUMN yang memiliki RS sendiri adalah PT Timah (Persero) Tbk., PT Bukit Asam (Persero) Tbk., PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., dan sebagainya.

Selain rumah sakit, Rini mengatakan pemerintah berencana melakukan aksi korporasi serupa untuk anak usaha BUMN yang bergerak di sektor perhotelan. Menurutnya, rencana itu masih dikaji pada saat ini.

Seperti diketahui, Kementerian BUMN baru saja meluncurkan Hotel Indonesia Group, suatu kerjasama antara tiga perusahaan antara lain PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Aero Wisata dan PT Patra Jasa. Tiga perusahaan itu adalah perusahaan yang memiliki kegiatan usaha di bidang perhotelan.

Hotel Indonesia Natour berstatus sebagai BUMN, sedangkan Aero Wisata dan Patra Jasa berstatus sebagai anak usaha BUMN dimana Aero dimiliki oleh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., dan Patra dimiliki oleh Pertamina.

Rini mengatakan sejauh ini terdapat 5-7 anak perusahaan BUMN yang bersiap melakukan IPO pada 2017. Jumlah target dana yang diincar sekitar Rp20 triliun-Rp30 triliun. Rini juga menyebut sejumlah perusahaan properti yang dimiliki oleh BUMN juga berpotensi melakukan IPO.

Sementara itu, sejumlah manajemen BUMN juga tengah menyiapkan rencana IPO anak usaha pada 2017. Anak usaha yang melakukan IPO itu bergerak di berbagai sektor seperti properti, konstruksi gedung, pelabuhan dan sebagainya.

Salah satunya, manajemen PT Adhi Karya (Persero) Tbk., berencana melakukan IPO anak usaha yang bergerak di sektor konstruksi gedung yaitu PT Adhi Persada Gedung. Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan aksi korporasi itu diharapkan dapat dilakukan pada semester II/2017 dengan target dana sekitar Rp1,5 triliun.

Selain itu, manajemen PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., juga menyatakan tengah menyiapkan rencana IPO salah satu anak usahanya yakni PT Wika Gedung, pada semester I/2017.

Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Suradi mengatakan aksi korporasi itu kemungkinan dilakukan pada Maret 2017 atau lebih dulu dibandingkan dengan rencana IPO yang dilakukan oleh anak usaha Wijaya Karya lainnya, PT Wika Realty.

Dua rencana IPO anak usaha BUMN yang sempat diwacanakan oleh Rini dan belum terealisasi sampai saat ini adalah PT HK Realtindo, anak usaha PT Hutama Karya (Persero) dan PT Tugu Pratama Indonesia, anak usaha Pertamina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper