Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waskita Karya Perbesar Kontrak Non-APBN

PT Waskita Karya Tbk, BUMN di bidang konstruksi, mengupayakan penambahan kontrak yang diperoleh di luar APBN.
Pameran properti di Jakarta. Waskita Karya perlahan beralih ke developer dari semula lebih merupakan kontraktor/Reuters-Darren Whiteside
Pameran properti di Jakarta. Waskita Karya perlahan beralih ke developer dari semula lebih merupakan kontraktor/Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA - PT Waskita Karya Tbk, BUMN di bidang konstruksi, mengupayakan penambahan kontrak yang diperoleh di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun depan guna mengurangi ketergantungan terhadap pemerintah.

Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk, M. Choliq mengatakan perseroan telah melakukan transformasi besar dibandingkan 3 tahun lalu.

Hal itu nampak dari pergeseran raihan kontrak perusahaan yang kini 90% nya didominasi proyek internal dalam mengggarap ruas tol dan transmisi. Choliq pun menrgetkan tahun depan komposisi kontrak proyek internal mampu meningkat di atas 90%.

“Pada 3 tahun lalu, kami masih menggarap proyek yang bergantung APBN/APBD, kini komposisinya berubah, 10% nya justru APBD. Kami sekarang menjadi developer,” katanya di Jakarta pada Kamis (1/12/2016).

Choliq juga menyatakan sinergi dengan swasta akan terus ditingkatkan sejalan dengan sinergi  BUMN. Hal itu dilakukan karena kehadiran BUMN kini makin kuat, sehingga dianggap ancaman oleh swasta.

“BUMN itu dianggap memakan porsi swasta. Tapi yang ada di Waskita justru sebalikmya. Jadi bukan waskita memakan porsi swasta, tetapi justri memberi porsi kepada swasta,” katanya menjelaskan.

Choliq menuturkan dengan target besar yang hendak dicapai perseroan, Waskita telah mengubah cara kerja. Dia menuturkan WSKT tak lagi menjadi pelaksana proyek yang membangun sendiri. Dia mengklaim hingga kini lebih dari 99% pekerjaan sudah disubkontraktorkan kepada perusahaan lain.

Di sisi lain Waskita memproyeksikan sektor jalan tol tetap akan mendominasi terhadap pendapatan perseroan tahun depan sebesar 80%. Hingga kini, capaian total kontrak baru emiten pelat merah itu mencapai Rp61 trilin dari target akhir tahun senilai Rp66 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper