Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INFLASI NOVEMBER: Bulanan Tercatat 0,47%, Lebih Tinggi Dari Ekspektasi Pasar

Inflasi Indonesia pada November 2016 tercatat lebih tinggi dari ekspektasi pasar
 Inflasi Indonesia pada November 2016 tercatat lebih tinggi dari ekspektasi pasar/Ilustrasi
Inflasi Indonesia pada November 2016 tercatat lebih tinggi dari ekspektasi pasar/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Inflasi Indonesia pada November 2016 tercatat lebih tinggi dari ekspektasi pasar.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan laju inflasi inflasi pada bulan lalu sebesar 0,47% (month to month/mtm) atau 3,58% (year on year/yoy).

Salah satu indikator ekonomi makro ini terkerek dari posisi bulan sebelumnya 0,14% (mtm) atau 3,31% (yoy).

Realisasi ini sedikit lebih tinggi dari survei Bisnis sebelumnya terhadap 11 ekonom dari lembaga atau instansi yang berbeda. Dalam survey tersebut, mereka memproyeksi laju inflasi November tahun ini memang terkerek tapi hanya di level 0,33% (mtm) atau 3,41% (yoy).

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan inflasi terjadi pada 78 kota. Sementara, 4 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Manado, sebesar 2,86%.

“Manado indentik dengan daerah dabu-dabu. Bulan lalu, tomat, cabai, bawang harganya mahal semua. Ini yang mengerek inflasi,” katanya saat konferensi pers, Kamis (1/12).

Sementara, empat kota yang mengalami deflasi mayoritas berada di daerah timur Indonesia, dengan deflasi tertinggi di Bau-Bau sebesar 1,54%. Performa ini, lanjut Sasmito, dikarenakan penduduk di daerah tersebut lebih banyak mengonsumsi ikan. Harga ikan sedang murah bulan lalu.

Secara total, variable pengerek inflasi paling besar yakni bahan makanan., terutama dari sisi tomat, cabai rawit dan cabai merah. Selain itu, ada Makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh kenaikan harga rokok pascaperubahan tarif cukai.

Selain itu, untuk sewa rumah juga mengalami kenaikan. Pada saat yang bersamaan, variable sandang mengalami deflasi karena didukung turunnya emas dan perhiasan.

 

-----------------------------------------------------------------------------------------
Rincian Inflasi November 2016 (%)
-----------------------------------------------------------------------------------------

Bahan Makanan                                                                   1,66

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau         0,25

Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar            0,16

Sandang                                                                               -0,01

Kesehatan                                                                             0,30

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga                               0,02

Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan           0,07

-----------------------------------------------------------------------------------------
Inflasi Umum                                                                         0,47
-----------------------------------------------------------------------------------------

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper