Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI CHINA: Aktivitas Sektor Jasa Tumbuh Signifikan pada November

Aktivitas sektor jasa China tercatat mengalami perkembangan signifikan dengan level tercepat dalam 16 bulan terakhir pada November 2016.
Manufaktur China/Reuters
Manufaktur China/Reuters

Bisnis.com, BEIJING—Aktivitas sektor jasa China tercatat mengalami perkembangan signifikan dengan level tercepat dalam 16 bulan terakhir pada November 2016.

Survei swasta Indeks Manajer Pembelian (PMI) Jasa Caixin China menunjukkan, pertumbuhan di sektor jasa China meningkat menjadi 53,1 pada November 2016, dari 52,4 pada bulan sebelumnya.

Angka itu mengalami akselerasi mencapai 16 bulan tertinggi pada November 2016, meskipun peningkatan kontrak baru sedikit menyusut, dan ekspektasi bisnis tumbuh moderat.

Angka di atas level 50 menunjukkan ekspansi aktivitas pada basis bulanan. Angka November menandai level tertinggi sejak Juli 2015.

Survei juga sekaligus menunjukkan momentum pembangunan bagi ekonomi China pada akhir tahun yang memperlihatkan pertumbuhan yang stabil, meskipun sejumlah ekonom menilai peningkatan harga yang tak berkelanjutan berdampak besar terhadap kekuatan ekonomi saat ini.

Input prices perusahaan jasa tumbuh pada laju tercepat sejak Februari 2015, diiringi harga komoditas dan upah yang lebih tinggi dari sejumlah perusahaan yang disurvei.

Kendati demikian, persaingan yang ketat membatasi kenaikan harga untuk konsumen, dan meningkatkan masalah perampingan margin keuntungan.

Survei produsen pekan lalu menganjurkan adanya peningkatan harga pada level tercepat selama lebih dari lima tahun terakhir, dengan peningkatan harga komoditas yang memberi kontribusi terhadap keuntungan industri.

Pemerintah China mengatakan pertumbuhan organik masih relatif lemah. Sementara itu, analis yakin dorongan dari harga akan berlangsung singkat tanpa diiringi pertumbuhan permintaan.

"[Tekanan harga] mencerminkan pergerakan mata uang dan kenaikan harga komoditas. Hal itu tidak baik untuk margin, dan pada saat kondisi finansis ketat, hal ini pasti aan membebani investasi,"ujar Wakil Kepala Ekonom Peneliti Asia HSBC Frederic Neumann dalam sebuah laporan seperti dikutip Reuter, Senin(5/12/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper