Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Berharap Amnesti Pajak Tidak Terulang Lagi

Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar ke depan amnesti pajak tidak terulang lagi dengan kinerja akuntan yang baik.
Wapres JK. /Antara
Wapres JK. /Antara

Bisnis.com, BANDUNG - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar ke depan amnesti pajak tidak terulang lagi dengan kinerja akuntan yang baik.

"Amnesti harapan kita berhasil tapi satu harapannya mudah-mudahan tidak berulang lagi karena amnesti pajak itu mengampuni orang salah," kata Wapres di Bandung, Kamis (8/12/2016).

Wapres berada di Bandung untuk membuka Regional Public Sector Conference (RPSC) ke-4, Konvensi Nasional Akuntansi (KNA) ke-8 dan Peringatan HUT Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) ke-59 di Trans Luxury Hotel.

Di hadapan para akuntan tersebut, Wapres menekankan bahwa jika akuntan bekerja dengan baik, maka ia tidak mengurangi keuntungan perusahaan dan tidak membawa lari uang ke luar, atau apapun.

"Nah kenapa bisa terjadi uang keluar? Karena laporan keuangannya tentu tidak jujur," ujar Wapres.

Wapres juga mengatakan bahwa akuntan adalah orang yang dipercaya oleh orang kaya atau pengusaha untuk masuk ke ruang rahasia mereka, menghitung uang dan labanya.

Selain itu, akuntan juga profesi yang ditakuti karena bisa memenjarakan orang karena dia yang mengetahui rahasia pemilik uang.

Jumlah realisasi uang tebusan program amnesti pajak hingga periode I 1 Oktober 2016 mencapai Rp97,2 triliun atau sebesar 59% dari target penerimaan uang tebusan amnesti pajak sebesar Rp165 triliun.

Adapun, jumlah harta yang dilaporkan melalui surat pernyataan harta amnesti pajak (SPH) mencapai Rp3.621 triliun dengan jumlah uang tebusan amnesti pajak Rp93,7 triliun. Dari jumlah harta itu, jumlah repatriasi Rp137 triliun atau 14% dari target Rp1.000 triliun, deklarasi harta dalam negeri Rp2.533 triliun, dan deklarasi harta luar negeri Rp951 triliun.

Rincian Uang Tebusan Amnesti Pajak Rp93,7 triliun itu, bersumber pada statistik amnesti pajak oleh Ditjen Pajak, dari orang pribadi non-UMKM yaitu Rp76,6 triliun, disusul badan non UMKM Rp9,7 triliun, lalu orang pribadi UMKM Rp2,64 triliun, dan terakhir badan UMKM Rp170 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper