Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Penduduk Miskin Berkurang 250.000 orang

Setidaknya 250.000 penduduk Indonesia berhasil keluar dari garis kemiskinan sepanjang periode Maret- September 2016. Jika dihitung dari September 2015-September 2016 maka jumlah penduduk miskin yang berhasil terentaskan sebesar 750.000 orang.
Bank Dunia kini mengakui keterbatasan indikator berdasarkan pendapatan. /Bisnis.com
Bank Dunia kini mengakui keterbatasan indikator berdasarkan pendapatan. /Bisnis.com

Bisnis.com,JAKARTA- Setidaknya 250.000 penduduk Indonesia berhasil keluar dari garis kemiskinan sepanjang periode Maret- September 2016. Jika dihitung dari September 2015-September 2016 maka jumlah penduduk miskin yang berhasil terentaskan sebesar 750.000 orang.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) suhariyanto mengatakan beberapa faktor yang mendorong terjadinya penurunan jumlah dan persenatase penduduk miskin selamat periode tersebut karena inflasi yang relatif rendah yakni sebesar 1,34%, lalu menurunnya beberapa harga eceran kebutuhan seperti cabai merah, telur ayam ras dan nominal rata-rata upah buruh tani dan bangunan yang mengalami peningkatan.

“Selain itu nilai tukar petani atau NTP nasional pada September 2016 sebesar 102, atau naik 0,69% dibandingkan NTP Maret 2016 sebesar 101,32%,” urainya, Selasa (3/1/2017).

Dia menambahkan, berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode Maret- September 2016, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan mengalami kenaikan sebesar 0,15%, sebaliknya di pedesaan mengalami penurunan sebesar 0,39%.

Suhariyanto menyatakan, jika melihat faktor-faktor pendorong terjadinya penurunan jumlah penduduk miskin, terkendalinya harga kebutuhan pokok khususnya bahan makanan menjadi syarat mutlak yang harus senantiasa dijaga oleh pemerintah. Jika terjadi peningkatan harga bahan makanan, maka bisa menambah jumlah penduduk miskin.

Berdasarkan data BPS, komoditas yang bersumbangsih besar terhadap garis kemiskinan berturut-turut yakni pada item bahan makan berupa beras, rokok, daging sapi, telur ayam ras dan daging ayam ras. Sementara untuk item bukan bahan makanan berturut-turut makanan, listrik, bahan bakar, pendidikan dan angkutan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper