Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS: Kinerja Penurunan Angka Kemiskinan di Sumut Stagnan

Kinerja Pemerintah Provinsi Sumatra Utara untuk menurunkan angka kemiskinan dinilai stagnan.
Bantuan tunai untuk rakyat miskin/Ilustrasi
Bantuan tunai untuk rakyat miskin/Ilustrasi

Bisnis,com, MEDAN - Kinerja Pemerintah Provinsi Sumatra Utara untuk menurunkan angka kemiskinan dinilai stagnan. Pasalnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mencatat, dari Maret 2016 ke September 2016, penduduk miskin hanya berkurang 3.400 orang.

Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Sumut Ramlan menuturkan, pada September 2016, jumlah penduduk miskin mencapai 1.452.550 orang atau 10,27%. Sementara itu, pada Maret 2016, jumlah penduduk miskin 1.455.950 orang atau 10,35%.

“Penurunannya tidak signifikan. Penurunan jumlah tersebut belum bisa mengimbangi laju inflasi. Inflasi selama Maret-September 2016 3,03%. Inflasi terbesar pada kelompok makanan 4%, makanan jadi minuman, rokok, dan tembakau 1,21%. Inflasi ini punya korelasi kuat untuk peningkatan garis kemiskinan. Walaupun pengangguran turun, kurs rupiah naik, komoditas harganya membaik, tapi kalau inflasi masih cukup besar, memang sulit,” papar Ramlan, Selasa (3/1/2017).

Lebih lanjut, Ramlan merinci, nilai tukar petani (NTP) padahal meningkat dari 99,17 pada Maret 2016 menjadi 100,79 pada September 2016. Pun tingkat pengangguran terbuka menurun dari 6,49% pada Februari 2016, menjadi 5,84% pada Agustus 2016.

Garis kemiskinan pada September 2016 naik 3,52% menjadi Rp401.832 per kapita per bulan, dari Rp388.156 per kapita per bulan. Selain itu, Ramlan menyebutkan, pemprov juga perlu memerhatikan tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan.

Pada periode Maret-September 2016 indeks kedalaman kemiskinan cenderung meningkat yakni menjadi 1,95 dari 1,77. Sementara itu indeks keparahan kemiskinan naik menjadi 0,55 dari 0,49.

“Kenaikan kedua indeks ini menunjukkan rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin menjauhi garis kemiskinan. Tingkat ketimpangan pengeluaran mereka juga semakin lebar,” tambah Ramlan.

Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi menilai perhatian pihaknya terhadap penduduk miskin cukup besar pada tahun ini. Terlihat dari peningkatan alokasi APBD untuk PBI (Penerima Bantuan Tunai).

“Pada tahun lalu jumlah peserta PBI 259.762 orang dengan total alokasi Rp71 miliar. Total tersebut sudah naik 25% dari 2015 yang hanya Rp57 miliar,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper