Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tembus Rp100 T, Dana Repatriasi Sebagian Besar Disimpan di Deposito

Pasca berakhirnya periode II tax amnesty Desember lalu, total dana repatriasi yang masuk ke sistem keuangan nasional mencapai lebih dari Rp100 triliun dari total komitmen Rp143 triliun.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Seusai berakhirnya periode II Tax Amnesty Desember 2016, total dana repatriasi yang masuk ke sistem keuangan nasional mencapai lebih dari Rp100 triliun dari total komitmen Rp143 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nelson Tampubolon mengatakan sebagian besar dana tersebut masih disimpan dalam bentuk deposito.

"Sebagian besar dana tersebut disimpan di bank dalam bentuk deposito meskipun ada juga sebagian kecil yang masuk di nonbank," katanya kepada Bisnis.com, di Jakarta (9/1/2016).

Menanggapi hal tersebut, pengamat ekonomi Eric Alexander Sugandi menuturkan dana repatriasi akan menolong dana pihak ketiga (DPK) bank terutama dalam bentuk valuta asing.

Apalagi mengingat rencana kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (fed fund rate/FFR). Kebijakan tersebut berpotensi memicu capital outflows dan berakibat likuiditas bank dalam negeri mengetat.

"Kalau DPK valas bisa ada pengaruh negatif dari kenaikan US FFR karena bisa sebabkan outflows valas dari sistem perbankan. Tapi masuknya dana tax amnesty bisa membantu suplai valas di sistem perbankan," ujarnya.

Meskipun demikian, tambahan likuiditas tersebut hanya akan terkonsentrasi di bank-bank besar khususnya bank penampung dana amnesti pajak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Abdul Rahman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper