Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EDUKASI DUIT: Hidup Bukan Untuk Diri Sendiri

Ada pola pikir yang menjauhkan kita dari jalan rezeki. Kita seringkali mendengar ucapan yang seolah benar, tetapi sesungguhnya menjauhkan kita dari jalan rezeki.
Goenardjoadi Goenawan. / Bisnis
Goenardjoadi Goenawan. / Bisnis

Ada pola pikir yang menjauhkan kita dari jalan rezeki. Kita seringkali mendengar ucapan yang seolah benar, tetapi sesungguhnya menjauhkan kita dari jalan rezeki.

 

1. Kematian adalah pasti. Seringkali dikatakan rumah anda gedong atau gubuk akhirnya masuk ke liang lahat juga. Ya memang seperti film, hidup pasti ada ujungnya, tapi kapan kita akan mati?

 Ada yang pensiun dari umur 60 tahun tetapi merana dan hingga sekarang juga belum meninggal. Sebenarnya, masalahnya bukan kalau meninggal, tapi bagaimana persiapan kita kalau hidup tahun depan dan tahun-tahun selanjutnya. Bila tidak dipikirkan, sama saja dengan hidup enggan mati tak mau. Ciloko bukan?

Rahasia hidup adalah aturan main di surga.  Di pintu sebelah kiri bunyinya, "hidup bukan untuk diri sendiri ."

Ternyata di surga malaikat sibuk mengurusi “telepon” manusia minta tolong. Selama ini kok tidak terdengar? Ternyata “jaringan telepon” kita dibajak oleh keinginan. Semua channel bunyinya "mau mobil baru, mau jam tangan Rolex, dll."

 

2. Jangan khawatir dengan rezeki, karena ada Tuhan yang memastikan datangnya rezeki.

Coba kita lihat di stasiun kereta di Mumbai. Ada ratusan ribu penumpang. Kereta sudah dibagi khusus perempuan, tetapi semuanya berebutan naik. Penumpang naik sebelum kereta berhenti. Bagaimana caranya penumpang turun, bila diserbu penumpang naik? Ya ampun jadi “pepes” semuanya.

Coba perhatikan di Singapura kenapa rezeki penumpang kereta bisa antri dan lancar? Ternyata Ada aturan "utamakan penumpang turun."

Ternyata di depan pintu surga pun ada aturan main, "jangan pernah makan sendirian." Di surga kita tidak bisa mengambil makanan untuk diri sendiri. Setiap orang dipaksa untuk menyuapi manusia lain.

Banyak orang sekarang menjual cinta Tuhan lebih penting daripada hidup empati sosial kemanusiaan. Wah, biar di surga pun, semuanya sibuk menolong manusia.

Jadi, mumpung sekarang masih kuat dan ada tenaga, cobalah untuk pikirkan orang lain juga.

 

Penulis:
Goenardjoadi Goenawan
Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen, termasuk "Rahasia Kaya, Jangan Cintai Uang" dan "Relationship Ikatan Pemekaran Berkah" yang segera terbit. Email: goenardjoadi @ gmail.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper