Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merger dengan Bank Permata? Bank Mayapada Mengaku Tak Tahu

Aksi pembelian saham PT Bank Permata Tbk. oleh pemilik Grup Mayapada Dato Sri Tahir mencuatkan isu bank tersebut bakal merger dengan PT Bank Mayapada International Tbk
Bank Mayapada/Ilustrasi-Bisnis.com-David Eka Issetiabudi
Bank Mayapada/Ilustrasi-Bisnis.com-David Eka Issetiabudi

Bisnis.com, JAKARTA-Aksi pembelian saham PT Bank Permata Tbk. oleh pemilik Grup Mayapada Dato Sri Tahir mencuatkan isu bank tersebut bakal merger dengan PT Bank Mayapada International Tbk.

Sebagaimana diketahui, Tahir membeli saham Bank Permata lewat pasar sejak November 2016. Namun belum disebutkan berapa besar saham berkode emiten BNLI tersebut yang dibeli.

Terkait hal tersebut, Direktur Bank Mayapada Rudy Mulyono mengatakan, manajemen belum menerima informasi terkait rencana tersebut.

"Kami selaku manajemen belum mengetahui hal tersebut dan tidak tersedia informasi untuk menjawab hal ini," ujarnya saat dihubungi Bisnis.com di Jakarta, Senin (16/1/2016).

Grup Astra dan Standard Chartered masih menguasai saham Bank Permata (BNLI) dengan porsi yang sama sebesar 44,56%. Artinya masing-masing perusahaan ini memegang porsi sebesar 9,95 miliar saham. Adapun investor publik kepemilikannya di bawah 5% setara 2,43 miliar saham.

Per kuartal ketiga tahun lalu, BNLI membukukan kerugian Rp1,23 triliun. Perseroan menyatakan rugi ini diperoleh lantaran masih menyisihkan untuk pencadangan dalam jumlah yang signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdul Rahman
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper