Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Tak Ingin Ada Perang Bunga

Kebutuhan bank untuk meningkatkan penyaluran kredit ditengarai dapat menyebabkan terjadinya perang bunga deposito, sebab mereka mengejar penghimpunan dana yang lebih besar.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nelson Tampubolon (dari kiri), memberikan keterangan didampingi Deputi Komisioner Pengawas Perbankan 3 Irwan Lubis, dan Deputi Komisioner Pengawas IKNB Dumoly F. Pardede, saat konferensi pers konglomerasi keuangan di Jakarta, Jumat (26/6). /Bisnis.com-dwiprasetya
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nelson Tampubolon (dari kiri), memberikan keterangan didampingi Deputi Komisioner Pengawas Perbankan 3 Irwan Lubis, dan Deputi Komisioner Pengawas IKNB Dumoly F. Pardede, saat konferensi pers konglomerasi keuangan di Jakarta, Jumat (26/6). /Bisnis.com-dwiprasetya

Bisnis.com, JAKARTA — Kebutuhan bank untuk meningkatkan penyaluran kredit ditengarai dapat menyebabkan terjadinya perang bunga deposito, sebab mereka mengejar penghimpunan dana yang lebih besar.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nelson Tampubolon menyatakan, perang bunga mungkin saja terjadi. Apalagi kalau otoritas sampai melakukan pencabutan batas atas bunga (capping) deposito bank.

“Perang bunga terjadi kalau capping itu kami lepas, makanya kami belum mau lepas dulu capping-nya,” tutur Nelson menjawab Bisnis, Selasa (17/1/2017).

OJK takkan mencabut capping pada tahun ini. Hal yang akan dilakukan otoritas adalah menurunkan selisih capping suku bunga deposito antarbank BUKU IV dan III. Saat ini gap capping antara dua segmen BUKU ini sebesar 25 basis poin (bps).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper