Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dirut BPJS Ketenagakerjaan: Kinerja 2016 Memuaskan

Bisnis.com, YOGYAKARTA Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto menilai capaian kinerja Badan secara keseluruhan pada 2016 cukup memuaskan.
Dirut BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan terkait kinerja Badan yang dipimpinnya selama tahun anggaran 2016, Rabu (17/1/2017)/Bisnis.com-Ropesta Sitorus
Dirut BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan terkait kinerja Badan yang dipimpinnya selama tahun anggaran 2016, Rabu (17/1/2017)/Bisnis.com-Ropesta Sitorus

Bisnis.com, YOGYAKARTA – Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto menilai capaian kinerja Badan secara keseluruhan pada 2016 cukup memuaskan.

“Kita sudah cukup menyelesaikan pekerjaan 2016 dengan kinerja cukup memuaskan, di mana target-target yang ditetapkan dalam RKAT dapat tercapai dengan baik,” katanya usai menyampaikan kuliah umum pembekalan wisudawan program Pascasarjana di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu (18/1/2017).

Dari segi kepesertaan, dia menjelaskan, dari 48 juta peserta yang teregistrasi, jumlah peserta aktif mencapai 22.6 juta orang atau 103% dari target 2016. Kepesertaan program jaminan pensiun sendiri mencapai 9 juta orang sejak diluncurkan Juli 2015.

Kepesertaan sektor BPU meningkat signifikan, yakni 1,37 juta peserta, naik 378% dibandingkan tahun sebelumnya atau sekitar 226% dari target.
Sementara itu, total iuran yang dikumpulkan mencapai Rp48,53 triliun atau 114% dari RKAT 2016.

"Pegawai kami di seluruh Indonesia telah berusaha keras selama tahun 2016 ini untuk meningkatkan perlindungan kepada seluruh pekerja baik Penerima Upah (PU) dan Bukan Penerima Upah (BPU). Kami juga kerja sama dengan berbagai semua pihak baik pemerintahan dan swasta, serikat pekerja, asosiasi pengusaha, dan masyarakat umum untuk meningkatkan kepesertaan,” katanya.

Dari sisi pembayaran manfaat pada tahun 2016, total besaran klaim masih di bawah yang ditargetkan. Klaim yang dibayarkan hingga Desember 2016 mencapai Rp20,06 triliun atau 77% dari estimasi.

“Klaim terbesar berasal dari Jaminan Hari Tua (JHT) yang mencapai Rp18,6 triliun dari 2,2 juta kasus sebagai dampak regulasi yang membuka peluang pencairan karena PHK atau resign. Namun secara keseluruhan claim ratio kami masih sangat terkendali,” tambahnya.

Sementara dari sisi dana kelolaan, Agus menjelaskan dana yang terkumpul telah mencapai Rp260,54 triliun dengan tingkat return investasi mencapai 9,43%.

“Trend pencapaian yang diraih pada tahun 2016 ini meningkat dibanding tahun sebelumnya, seperti peningkatan kepesertaan aktif yang mencapai 17% dan penerimaan iuran 35% lebih besar dibanding tahun 2015 dengan dana investasi yang juga meningkat sebesar 26% dari tahun sebelumnya,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper