Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JANET YELLEN: Kenaikan Suku Bunga Acuan Bertahap Masih 'Masuk Akal'

"Menunggu terlalu lama untuk mulai bergerak menuju suku bunga netral dapat berisiko adanya kejutan buruk ke depannya, seperti inflasi yang terlalu tinggi, ketidakstabilan keuangan, atau keduanya," kata Yellen saat berpidato di Commonwealth Club of California di San Francisco, Selasa (18/1/2017) waktu setempat.
Gubernur Fed Janet Yellen./.
Gubernur Fed Janet Yellen./.

Bisnis.com, JAKARTA– Gubernur Federal Reserve Janet Yellen mengatakan kenaikan suku bunga acuan secara bertahap masih masuk akal, didorong oleh inflasi yang mendekati target The Fed serta angka tenaga kerja yang positif.

"Menunggu terlalu lama untuk mulai bergerak menuju suku bunga netral dapat berisiko adanya kejutan buruk ke depannya, seperti inflasi yang terlalu tinggi, ketidakstabilan keuangan, atau keduanya," kata Yellen saat berpidato di Commonwealth Club of California di San Francisco, Selasa (18/1/2017) waktu setempat.

"Dalam situasi seperti itu, kita dapat dipaksa untuk menaikkan suku bunga dengan cepat, yang pada gilirannya dapat mendorong ekonomi ke resesi baru," lanjutnya, seperti dikutip Reuters.

The Fed menaikkan suku bunga jangka pendek bulan lalu untuk kedua kalinya sejak krisis keuangan 2007-2009 ketika memangkas suku bunga mendekati nol dan mulai membeli sejumlah besar obligasi dan sekuritas untuk menekan suku bunga jangka panjang.

Kenaikan suku bunga pada bulan Desember mencerminkan kepercayaan bahwa ekonomi AS akan terus pulih, kata Yellen.

Yellen juga mengatakan bahwa ia dan pembuat kebijakan The Fed lainnya mengharapkan bank sentral untuk menaikkan suku bunga acuan jangka pendek ‘beberapa kali setahun’ hingga 2019, mendekati suku bunga berkelanjutan jangka panjang 3%.

Namun, Yellen juga memperingatkan bahwa laju kenaikan suku bunga tersebut dapat berubah tergantung pada bagaimana perkembangan prospek ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper