Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PIDATO YELLEN: Ekonomi AS Tidak Boleh 'Panas' Terus

Gubernur Federal Reserve Janet Yellen menyatakan bahwa ekonomi AS tidak boleh dibiarkan berjalan panas agar tidak menimbulkan risiko yang merugikan pemulihan yang telah diupayakan.
Janet Yellen./.Bloomberg
Janet Yellen./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Federal Reserve Janet Yellen menyatakan bahwa ekonomi AS tidak boleh dibiarkan berjalan "terlalu panas" agar tidak menimbulkan risiko yang merugikan pemulihan yang telah diupayakan.

Dengan kebijakan moneter yang masih sedikit akomodatif, bank sentral AS tersebut harus lanjut menaikkan suku bunga secara perlahan, jika tidak akan berisiko merugikan pemulihan yang telah The Fed upayakan untuk dijaga.

“Saya pikir membiarkan ekonomi untuk berjalan secara nyata dan terus-menerus “panas” akan menjadi hal yang berisiko dan tidak bijaksana,” ujar Yellen dalam pidatonya di Stanford Institute for Economic Policy Research, seperti dikutip dari Reuters (20/1/2017).

Menurutnya, akan lebih bijaksana untuk menyesuaikan kebijakan moneter secara bertahap.

Untuk kedua kalinya dalam dua hari, ia mengingatkan bahwa penundaan dalam pengetatan kebijakan moneter dapat menaikkan inflasi serta memaksa The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga, sehingga menyebabkan perekonomian goyah yang mungkin dapat dihindari jika kenaikan suku bunga dilakukan secara lebih bertahap .

Dijelaskan olehnya, tidak mudah untuk menemukan arah kenaikan suku bunga yang dapat mendorong pertumbuhan lapangan kerja yang kuat dan inflasi 2%, mengingat faktor-faktor di antaranya ketidakpastian pertumbuhan global, pertumbuhan produktivitas dalam negeri yang lamban, dan perubahan dalam kebijakan fiskal.

“Arah kenaikan suku bunga dapat berbeda dari ekspektasi saat ini, melihat seberapa besar ketidakpastian berkembang,” katanya.

Menyusul pernyataan Yellen yang diinterpretasikan lebih dovish dari yang ia utarakan sebelumnya awal pekan ini, indeks dolar AS menghentikan relinya di hari ketiga dan melemah 0,20% atau 0,200 poin ke posisi 100,950 pada pukul 14.00 WIB.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper