Bisnis.com, JAKARTA -- Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT Adhi Karya (Persero) Tbk., akhirnya menandatangani perjanjian pelaksanaan pembangunan prasarana kereta ringan (light rail transit/LRT) terintegrasi di wilayah Jakarta dan kabupaten sekitarnya.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Ki Syahgolang Permata menyatakan perjanjian itu ditandatangani oleh pejabat Kementerian Perhubungan dan Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto.
“Kontrak pembangunan prasarana LRT sebesar Rp23,39 triliun sudah termasuk pajak pertambahan nilai 10% namun tidak termasuk Interest During Construction (IDC) dan Interest During Payment (IDP),” paparnya dalam keterangan tertulis, Jumat (10/2/2017).
Nilai kontrak tersebut untuk pekerjaan pembangunan tahap I dengan lintas layanan Cawang-Cibubur, Cawang-Bekasi Timur dan Cawang-Dukuh Atas.
Sementara itu, lintas layanan tersebut dilaksanakan oleh perseroan dengan pola design and build serta menggunakan standar gauge (ukuran rel standar 1.435 mm) dengan lingkup pekerjaan meliputi jalur, termasuk konstruksi jalur layang, stasiun, fasilitas operasi dan depo.
“Sedangkan mekanisme dan tata cara pembayaran pelaksanaan pembangunan akan ditentukan selambat-lambatnya 30 hari setelah perjanjian. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini sampai dengan 31 Mei 2019 terhitung sejak diundangkannya Peraturan Presiden No. 98 tahun 2015,” papar perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
