Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Analis Bahas Soal Setoran Dividen BUMN Perbankan

Dalam APBN 2017, pemerintah menargetkan pendapatan negara dari dividen BUMN sebesar Rp 41 triliun, naik sekitar 20% jika dibandingkan dengan pendapatan dividen dalam APBNP 2016 sebesar Rp34,2 triliun
Ilustrasi/.Bisnis-Rahmatullah
Ilustrasi/.Bisnis-Rahmatullah

Bisnis.com, JAKARTA- Dalam APBN 2017, pemerintah menargetkan pendapatan negara dari dividen BUMN sebesar Rp 41 triliun, naik sekitar 20% jika dibandingkan dengan pendapatan dividen dalam APBNP 2016 sebesar Rp34,2 triliun.

Dari target dividen BUMN Rp41 triliun tersebut, sebesar Rp30,5 triliun (74%), diantaranya berasal dari BUMN non perbankan dan sisanya Rp10,5 triliun (26%) dari BUMN perbankan.

Namun setoran dividen BUMN berpotensi menurun, seiring kinerja sejumlah bank BUMN yang cenderung menurun tahun lalu.

Dari empat bank BUMN yaitu BBNI, BBTN, BBRI dan BMRI, hanya dua bank mencatat kenaikan laba cukup signifikan pada 2016 yaitu BBNI dan BBTN yang masing-masing naik sekitar 25% dan 41%.

Sementara itu BBRI dan BMRI yang selama ini menjadi kontributor utama setoran dividen perbankan kepada negara, masing-masing mencatat kenaikan laba 2% untuk BBRI sedangkan BMRI labanya turun 32% tahun lalu.

“Potensi pengurangan penerimaan dividen akan mendorong kenaikan defisit jika tidak ada penerimaan lain yang meningkat. Namun kami cukup optimis pemerintah dapat (menjaga) defisit anggaran di bawah level 3% PDB,” tulis HP Financials dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (16/2/2017).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper