Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Maybank Indonesia Tbk. mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada 2016 sebesar 71% menjadi RP1,94 triliun dibandingkan dengan 2015. Salah satu pendorongnya antara lain, biaya provisi yang rendah seiring dengan membaiknya kualitas kredit.
Direktur Keuangan PT Bank Maybank Indonesia Tbk. Thillagavaty Nadason mengatakan, pertumbuhan laba bersih pada tahun lalu juga disokong oleh kenaikan rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) menjadi 4,61% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 4,45%.
Untuk provisi perseroan pada tahun lalu mencatatkan penurunan sebesar 19,4% menjadi Rp1,59 triliun dibandingkan pada 2015 senilai Rp1,97 triliun. Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross perseroan turun menjadi 3,42% dibandingkan dengan akhir 2015 yang sebesar 3,67%.
“Selain itu, perolehan kinerja pada tahun lalu juga hasil dari aksi manajemen likuiditas yang ketat,” ujarnya dalam paparan kinerja 2016 pada Kamis (16/2).
Dengan manajemen llikuiditas yang ketat telah membuat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perseroan tumbuh tipis sebesar 3% menjadi Rp118,93 triliun dibandingkan dengan akhir 2015. Adapun, dari segi deposito turun 1,1% menjadi Rp72,88 triliun, sedangkan tabungan stagnan dengan berada pada level Rp25,6 triliun.
Kemudian, pertumbuhan kredit perseroan pada tahun lalu pun hampir sama dengan DPK yakni sebesar 2,9% menjadi Rp115,73 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
