Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERBANKAN: CIMB Niaga Raup Laba Bersih Rp2,08 triliun

PT Bank CIMB Niaga Tbk. meraup pertumbuhan laba bersih konsolidasi pada 2016 sebesar 386,4% menjadi Rp2,08 triliun dibandingkan dengan 2015.
Karyawan beraktivitas di kantor cabang CIMB Niaga di Jakarta, Jumat (17/2)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan beraktivitas di kantor cabang CIMB Niaga di Jakarta, Jumat (17/2)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk. meraup pertumbuhan laba bersih konsolidasi pada 2016 sebesar 386,4% menjadi Rp2,08 triliun dibandingkan dengan 2015.

Direktur Utama Bank CIMB Niaga Tigor Siahaan mengatakan, pertumbuhan laba bersih perseroan itu didorong oleh pendapatan bunga bersih yang naik 6,2%, peninkatan dari pendapatan non bunga, terutama didorong oleh membaiknya usaha di treasury dan pasar modal maupun pendapatan bancassurance, serta penurunan pencadangan sebesar 7,2%.

“Kondisi Cost to income ratio membaik berada di bawah level 49% yang disokong oleh efisiensi biaya operasional dan peningkatan produktivitas. Untuk, kualitas aset diprediksi akan mengalami perbaikan sejalan dengan kondisi perekonomian Indonesia ke depannya,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Senin (20/2).

Dari segi total aset, perseroan mencatatkan kenaikan sebesar 1,1% menjadi Rp241,57 triliun dibandingkan dengan 2015. Untuk pertumbuhan kredit mengalami kenaikan sebesar 1,6% menjadi Rp180,16 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Kinerja pertumbuhan kredit bank dengan kode emiten BNGA itu disokong oleh kredit segmen konsumer yang berkontribusi sebesar 29% dari total kredit dengan nilai Rp51,42 triliun. Selain itu, kredit segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga menjadi salah satu pendukung pertumbuhan kredit setelah berkontribusi sebesar 19% dari total kredit atai senilai Rp34,51 triliun.

Lalu, untuk segmen wholesale banking perseroan, dari segmen korporasi berkontribusi sebesar 34% dari total kredit menjadi RP61,01 trililun dan kredit komersial berkontribusi sebesar 18% dari total kredit atau senilai Rp33,22 triliun.

Untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perseroan mencatatkan kenaikan sebesar 1,1% menjadi Rp180,57 triliun. Pertumbuhan DPK perseroan didukung oleh pertumbuhan dana murah sebesar 9,9% sehingga rasio dana murah perseroan menjadi 50,84%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper